Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Siswa SD, Harus Konsumsi Pangan Lokal ?

Pangan lokal disiapkan siswa SD GMIT Oepura.

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT
– “Anak-anak kita mesti terus didorong ada pembiasaan bagi mereka dan mengubah mindset mereka agar mencintai pangan lokal. Karena yang terjadi sekarang ini banyak merek karena perkembangan ilmu dan teknologi justru lebih memilih bahkan ada ketergantungan terhadap makan siap saji. Apabila dikonsumsi dalam waktu lama bisa merugikan kesehatan anak itu sendiri dibanding mengkonsusmi pangan lokal”.

 

Hal ini dikatakan Koordinator Pengawas pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Jhoni Rihi, S.Pd saat memantau praktek Ujian Semester (US) di SD GMIT Oepura Kota Kupang
Rabu, (24/4/24).

 

Lebih lanjut ia mengatakan,
Adalah tanggungjawab bersama semua elemen pendidikan, dalam menyadarkan mereka.

 

Menurut dia, untuk mengonsumsi pangan yang sehat mesti dimulai dari anak-anak.

“Sejak dini anak mesti dibiasakan lidah mereka dengan mengonsumsi pangan lokal”, kata Jhoni.

 

“Semua kita mesti bergerak bersama mengubah pola konsumsi masyarakat agar tidak tergantung pada komoditas beras saja,” tambah dia.

Ketua Yayasan Persekolahan Kristen GMIT Kota Kupang, Max Halundaka menjelaskan, lembaga dibawah asuhan Yayasan Priskila mendukung program Merdeka Belajar P5 hal ini terbukti sejumlah sekolah GMIT di Kota Kupang dalam melakukan praktek ada sekolah yang berkonsentrasi di bidang Pendidikan budaya.

 

“Misalnya SD GMIT Oebufu di bidang pelestarian pakaian dan bahasa daerah. SD GMIT Oepura pelestarian pangan Lokal dan SD GMIT Alak di bidang pelestarian budidaya dapur hidup dan apotik hidup”, ujar dia.

“Sekolah-sekolah di bawah yayasan Priskila sudah melakukan itu, dimana ada sekolah yang budidaya pakaian daerah, pertanian dan pangan lokal untuk projek P5,” ujar Halundaka.

Terpisah, Ketua Komite SMK Negeri 4 Kupang Melianus Bengu mengatakan, saat ini harga beras sedang melambung tinggi, adalah kesempatan untuk masyarakat kembali ke pangan lokal yang murah dan mudah diperoleh di lingkungan sendiri.

“Sudah saatnya kita beralih ke pangan lokal yang juga mengandung nutrisi dan karbohidrat, terutama anak-anak mesti dibiasakan sejak dini tidak saja mengenal pangan lokal tetapi bisa menanam, mengolah dan mengkonsinya”, imbuhnya.(goe).

  • Bagikan