Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Program Guru Penggerak, Jalan Menuju Pemimpin Pembelajaran

Ham Kolihar, S.Pd Pengajar praktek CGP angkatan kedelapan Kota Kupang.

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – Guru Penggerak merupakan program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran.

 

Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan Pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak.

 

Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru.

 

Program Guru Penggerak Bukan Saja Untuk Guru Negeri Tetapi Juga Untuk Guru honorer maupun guru yayasan, asal lolos seleksi.

 

Salah satu pengajar praktek bagi calon guru Penggerak angkatan 8 Kota Kupang Ham Koilhar, S.Pd guru pada SD Inpres Oepura 3 kepada media di Balai Guru Penggerak Sabtu (2/12/23) mengatakan, Pengajar Praktek tugasnya mendampingi beberapa Calon Guru Penggerak secara offline maupun online, terutama bagi mereka yang mengalami kendala saat pembahasan modul dan lain-lain.

 

“Saya Pengajar praktek enam bulan mendampingi para Calon Guru Pengerak. Semuanya antusias semangat dalam mengikuti program guru Penggerak meskipun ada yang patah semangat karena mesti tunaikan tugas-tugas sebagai guru di sekolah maupun urusan keluarga di rumah. Sehingga ada yang sempat mengeluh di kepala sekolah minta berhenti dari pelatihan sebagai calon guru Penggerak. Namun kami terus dampingi berikan motifasi dan semangat akhirnya yang bersangkutan bisa keluar dari kesulitan. Dan puji Tuhan pada akhirnya semua bisa ikuti dan hari ini bisa ikuti panen belajar,” tandas Ham.

 

Lebih lanjut menurut Ham Kolihar, Calon Guru Penggerak angkatan 8 2033 ini Enam Bulan mengikuti Pembelajaran Lebih dimudahkan dibanding Sebelumnya.

 

Sementara itu Maria Erista Tea, S.Pd salah satu Calon Guru Penggerak dari TK Mentari Kupang di sela-sela Lokakarya panen belajar guru Penggerak mengatakan, seleksi menjadi Calon Guru Penggerak tidak mudah tetapi karena pendampingan yang cukup baik dari para fasilitator dan Pengajar praktek sehingga bisa berhasil.

 

“Awalnya saya kurang percaya diri dan ingin mengundurkan diri namun banyak dukungan dari teman-teman terutama Pengajar praktek sehingga kami 14 orang bisa berhasil, termasuk saya.
Syaratnya minimal lima tahun menjadi Pengajar dan awalnya seleksi berkas dan wawancara lalu dinyatakan lolos. Jujur awalnya saya minder karena lembaga saya boleh dibilang paling kecil dari teman-teman dari lembaga atau sekolah lain. Termasuk soal vokal saya tidak terbiasa di muka umum tidak berani. Sehingga saya sempat minder dan putus asa dan mau berhenti mengikuti tes CGP. Tetapi setelah dimotifasi dan dikuatkan oleh Pengajar praktek akhirnya saya kembali bangkit dan mengikuti proses sampai bisa selesai dan lolos sampai dengan hari ini panen hasil belajar,” ujar Maria Tea.

Wilhelmus Suni, S.Pd, fasilitator Calon Guru Prnggerak angkatan ke-8.

Wilhelmus Suni, S.Pd salah satu Fasilitator Guru Penggerak angkatan delapan Kota Kupang yang juga guru pada SMK Agustinus Kefa TTU mengatakan, Sejak Juni 2023 mendampingi Para Calon Guru Penggerak angkatan delapan 2023 Kota Kupang.

 

“Dan tugas kami fasilitator mendampingi, online menggunakan Learning Managemen Sistim (LMS). Itu kami belajar dengan alur MERDEKA yakni mulai dari diri sendiri eksplorasi konsep. Selama mendampingi Peserta di Kota Kupang tidak ada masalah karena ketersediaan fasilitas seperti layanan internet cukup memadai. Dan selama enam bulan materi yang dibahas sepuluh modul semua online dengan komunikasi secara LMS. Lalu kalau ada yang kurang nanti ada ruang untuk perbaiki.
Sehingga diharapkan semua modul maupun pengalaman yang ada nantinya bisa dipraktekan di lingkungan sekolah”, jelasnya.

 

“Harapan saya teman-teman menyelesaikan sepuluh modul agar dapat dipraktekan baik di sekolah masing masing dan bisa berbagi dengan sesama guru yang lain di sekolah. Kita berharap tahun 2024 bisa ada lagi mengikuti program guru penggerak ini,” kata Suni.(goe)

  • Bagikan