Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Hanya di Malaka, Pemimpin Salahkan Masyarakat Yang Bangun Rumah di Pinggir Kali

Bupati Malaka Dr. Simon Nahak saat menyampaikan sambutan pada sebuah acara resmi beberapa waktu lalu.
Bupati Malaka Dr. Simon Nahak saat menyampaikan sambutan pada sebuah acara resmi beberapa waktu lalu.

BETUN, FLOBAMORA-SPOT – Bupati Malaka secara terang-terangan menyalahkan masyarakat yang membangun rumah di pinggir kali Benenai.

 

Hal ini bupati ungkapkan dalam sebuah video yang beredar luar di dunia maya dalam sebuah acara resmi.

 

“Sudah tau daerah aliran sungai Benenai itu bahaya. Sungai-sungai lain juga bahaya. Tetapi kenapa berdirikan rumah bangunan di bibir sungai. Yang jaraknya tidak sampai 1 meter juga. Setelah kena longsor nangis. Teriak”, ucap Bupati Malaka Dr. Simon Nahak dala video itu.

Bupati menegaskan lagi ucapannya dalam bahasa daerah yang bagi orang Fehan (Malaka) sangat melukai.

 

“Se naruka o bet marik uma ok i mota ibun nia. Minta maaf saya kasih ini kalo kurang paham politik rasanya kurang pas. a marik ta uma ba nia we so nola nai tatanis nuu karawa na skaer sin”, ujar dia lagi.

 

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kira-kira begini. “Se naruka o bet marik uma ok i mota ibun nia. (Siapa suruh kau bangun rumah di pinngir kali situ). A marik ta uma ba nia we so nola nai tatanis nuu karawa na skaer sin (kau bangun rumah di situ, longsor, menangis ke kera makan asam”.

 

Ucapan Bupati Malaka itu viral dalam sebuah video berjudul tanggapan bupati kita mengenai banjir, yang dishare Danial Mboeik 3 jam yang lalu Selasa (12/3/24).

 

Mengapa bupati menyampaikan hal itu tentu ada alasannya.

Yohanes Mata Merah dalam dinding fb menulis, “Susah e klo pemimpinya yg salahkan masyarakat karna membangun rumah terlalu dekat. Ini yg orang bilang susah su datang…”.

 

Agustinus Seran Muti menulis, “Mf pak.terpaksa harus bekin rumah di tempat tersebut.sebab milik tanahnya cuma yg itu”.

 

Bupati Malaka Dr. Simon Nahak beberapa waktu lalu mengatakan, dirinya tidak mungkin tinggal diam, tenang dan duduk manis di belakang meja jikalau rakyat sedang susah, sedang menderita atau mengalami bencana.

 

“Pasti saya datang dan lihat langsung, seperti yang sudah saya lakukan selama ini,” kata Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH saat berkunjung ke Wekmurak, Kecamatan Rinhat, Jumat (17/2/2023).

 

Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH didampingi instansi tekhnis terkait, langsung terjun ke lokasi setelah mendengar laporan adanya tanah longsor akibat curah hujan yang cukup tinggi beberapa waktu belakangan ini di wilayah DAS Benenain.

 

“Setelah mendengar laporan dari warga melalui Camat dan Kepala Desa, saya perintahkan instansi tekhnis untuk sama-sama terjun ke lokasi dan melihat keadaan rakyat yang sedang cemas dan memderita,” kata SN.

Sesampai di lokasi, Bupati Simon langsung berdiri di pinggir sungai yang merupakan Daerah Aliran Sungai Benenai itu.

Bupati mendapat penjelasan dari warga, bahwa curah hujan yang tinggi mengakibatkan longsor hingga mendekati rumah warga.
Bahkan banyak pohon yang bertumbangan akibat longsor.

 

Usai mendengar penjelasan, Bupati Simon mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Malaka pasti tanggap dan tetap berusaha agar kondisi seperti ini dapat teratasi.

 

Pemerintah pasti tanggap akan keadaan warganya dan yang harus dilakukan selain pekerjaan fisik berupa tanggul. Petugas tekhnis akan segera menindaklanjutinya.

 

“Akan tetapi juga perlu adanya duduk bersama dengan para pemangku adat dan budaya. Kita juga coba menggunakan pendekatan adat dan budaya untuk bisa dekat kembali dengan alam,” kata Bupati.

 

Sementara itu, Aloisius Bria Nahak, Wakil Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana Kabupaten Malaka pada kesempatan yang sama mengatakan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan provinsi, sehingga ada intervensi terkait bencana alam ini.

“Kami baru dikukuhkan kemarin oleh Bapak Bupati Malaka. Hari ini langsung eksekusi di lapangan, sehingga terhadap persoaolan ini kami segera berkoordinasi untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Aloisius.

Sebagai informasi, tanah longsor sekitar bibir sungai di Desa Wekmurak sepanjang 1,2 kilometer dan dinas tekhnis sudah menghitung anggarannya untuk segera dilakukan penanganan.

 

Dalam kunjungan ini pun Bupati Malaka secara simbolis menyerahkan beras Nona Malaka kepada warga setempat. (kominfomalaka/toeb/sintus)

  • Bagikan