Kasper Penun: Saya Tangkap Peluang

  • Bagikan

Rabu, 13 Februari 2019
Lapiran: yasintus fahik
Kupang, flibamoraspot.com – Terobosan baru yang dilakukan Koperasi Kredit Solidaritas Santa Maria Assumpta Kota Kupang ditanggapi sangat bermakna bagi para anggota.
Terobosan dimaksud adalah Spin Off atau program di luar usaha Simpan Pinjam yang selama ini dilakukan Kopdit.
“Penanaman anakan Sengon yang dibantu Kopdit sangat baik. Saya tangkap sebagai peluang karena ini usaha baru yang ditawarkan oleh perusahaan dari Jawa. Prospeknya sangat baik. Saya sudah dengar sendiri dengan telinga bagaimana harga perpohonnya”, kata Kasper Penun anggota Kopdit Solidaritas Santa Maria Assumpta kepada flobamora-spot.com, Rabu (23/2/2019).
Menurut Kasper, ketika ditawari Kopdit Solidaritas ia langsung menyetujui karena penanaman Sengon merupakan usaha yang belum diketahui banyak orang.
“Ketika informasi dari Menejer Kopdit Solidaritas sampai di telinga saya, saya langsung respons. Kami ada pertemuan dengan perusahaan dan saya langsung nyatakan siap untuk menerima tawaran. Siap lahan, siap tenaga, siap tanam dan siap untuk perawatan”, ujar anggota Pol PP Kota Kupang ini.
“Tahap awal 1 Hektar dulu sehingga memudahkan perawatan. Saya punya lahan belasan Hektar pemberian orangtua akan saya manfaatkan untuk Sengon sehingga ke depan saya bisa sekolahkan anak-anak saya”, tambahnya lagi.
Masih menurut Kasper, ia ingin menjadi contoh bagi keluarga di Naioni dalam pengembangan pohon Sengon ke depan.
Menejer Kopdit Solidaritas Santa Maria Assumpta Urbanus Reko, SE, yang ditanya tentang dukungan dana kepada Kasper Penun mengatakan, jika anggota sudah merencanakan dengan baik segala kebutuhan maka pengajuan pinjaman pasti disetujui.
“Kita sudah memulai memberikan pinjaman untuk pengadaan anakan Sengon sebanyak 1.500 anakan sehingga kalo anggota mengajukan lagi untuk kebutuhan berikutnya kita sangat mendukung”, tegas Mantan penyanyi lagu daerah NTT ini.
Menurut dia, sudah ada beberapa anggota yang mengajukan pinjaman termasuk Kasat Pol PP dan anggota Kopdit dari Tilong.
“Anggota rincikan kebutuhannya baik yang dibiayai maupun tidak lalu ajukan ke kita. Katakanlah pagar misalnya itu harus ada. Kalo kita sudah bantu anakan lalu kita tidak kasih pinjaman untuk pembuatan pagar itu parcuma karena Sengon itu rawan dengan ternak sapi dan kambing. Bisa dimakan habis itu. Kita pasti dukung apalagi hari ini saya di sini dengan bapak (Leo) Yos (Lela). “, tambah mantan tukang ojek ini.
Menurut dia, Menejemen Kopdit Solidaritas tidak hanya ingin duduk di belakang meja dan mengurus uang anggota tetapi ikut berpikir bagaimana membangun ekonomi di sektor ril seperti usaha Sengon ini.
Sementara itu Wakil Ketua II Kopdit Santa Maria Assumpta Leo Yos Lela mengatakan, penanaman anakan Sengon sampai dengan penjualan bisa memakan waktu antara 4 – 7 tahun.
“Kalo pemupukannya bagus maka hanya 4 tahun tapi kalo kurang subur maka bisa sampai 7 tahun. Harganya perpohon dengan diameter 15 cm saja mencapai 400 ribu perpohon. Kalo 1.500 pohon berapa itu”, ujarnya.
Ia mengatakan, tanaman ini tidak merusak tanah malahan menyuburkan tanah. “Jangan pikir tanah rusak. Di antara pohon bisa tanam tanaman umur pendek seperti jagung, tomat, lombok dan lain-lain”, urainya lagi.
Ia mengatakan, pasarnya sudah ada tinggal sekarang masyarakat tanam lalu petik hasilnya.
“Perusahaan dari Surabaya sudah datang diundang Puskopdit BK3D Timor, sudah sosialisasi dihadiri salah satunya adalah Kasper Penun yang saat ini menyediakan lahan untuk ditanam”, pungkasnya berapi-api.

  • Bagikan