Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kerinduan Jemaat Efata Huko’u, Terobati

Kontributor : Merc_ Editor: Sintus
Bupati Kupang Korinus Masneno dan Ketua Sinode GMIT Pendeta Mery Kolimon menandatangani prasasti peresmian Gedung kebaktian Huko'u Oesena Jumat (23/9/22().

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT.COM – Kerinduan Jemaat GMIT Efata Huko’u untuk memiliki gedung kebaktian terobati setelah menanti puluhan tahun. Bupati Kupang, Korinus Masneno hadir dan meresmikan Gedung Kebaktian Jemaat Efata Huko’u Oesena Klasis Amarasi Timur, Jumad (23 /9/2022).

 

“Selamat bersukacita atas pencapaian iman yang luar biasa dari seluruh Jemaat Efata Huko’u Oesena. Pergumulan panjang sejak 1980 untuk pembangunan gedung gereja ini tentunya bukanlah hal yang mudah. Hanya jemaat yang kuat dan tangguh sajalah yang mampu bertahan melewati suka dan duka dalam penyelesaian pembangunan gedung kebaktian ini”, ujar Bupati Kupang dalam sambutannya.

Dia mengatakan, Gereja adalah mitra pemerintah dalam berbagai sektor pembangunan. Dan pemerintah dalam berbagai kebijakannya akan terus melibatkan gereja. Pemerintah mengetahui secara jelas bahwa tanpa gereja, maka keberhasilan yang dicitakan akan sulit mencapainya.

 

Masneno menambahkan, Desa Oesena dikenal sebagai salah satu desa yang memiliki kemampuan akselerasi dalam manajemen pembangunan desa terbaik di Kabupaten Kupang. Masyarakatnya adalah masyarakat yang berpikir kritis dan berkehendak untuk maju. Oesena harus menjadi simbol kebangkitan Amarasi.

Wakil Bupati Kupang menggunting pita peresmian Gedung Kebaktian Jemaat Huko’u Jumat (23/9/22).

Dalam suara gembala Ketua Majelis Sinode GMIT, Pendeta Merry Kolimon menyatakan gereja adalah kesaksian iman. Biarlah gedung gereja ini sebagai tempat untuk bersekutu, berdoa dan melayani dengan kasih.

“Rumah ini rumah Tuhan, karena bangunan gereja masih baru, selalu kunci gereja usai kebaktian. Janganlah demikian. Rumah Tuhan ini harus selalu sering dibuka sebab ada jemaat yang pasti mau datang berdoa,”pesannya.

Menurut Pendeta Merry, peran Gereja diperlukan juga untuk kesetaraan perempuan dan laki-laki (Gender), berikan ruang juga bagi para pemuda untuk berpartisipasi, identitas masyarakat adat melekat, serta gereja harus beri perhatian lebih kepada kelompok difabel, orang-orangtua yang tidak bisa jalan ada pelayanan-pelayanan untuk mereka.

 

Sementara Ketua Panitia Pembangunan, Rehuel Masneno melaporkan, pekerjaan pembangunan gedung kebaktian dan pastori dibangun dengan menggunakan dana yang cukup besar. Mulai dari peletakan batu pertama hingga peresmian gedung kebaktian menelan anggaran kurang lebih sebesar 2 miliar.

 

Acara peresmian gedung jemaat GMIT Efata Huko’u ini ditandai dengan pembukaan selubung papan nama gereja, penandatanganan prasasti oleh Bupati Kupang bersama Ketua Majelis Sinode GMIT, dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Wabup Kupang,  prosesi penyerahan kunci dan pelepasan burung merpati.

Acara peresmian gedung kebaktian ini turut dihadiri Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, Ketua Majelis Sinode GMIT, Pendeta Merry Kolimon, Bupati Kupang periode 2009-2019, Ayub Titu Eki, Staf Ahli Bupati, Pandapotan Siallagan dan Paulus Ati, Kabag Umum Setda Kabupaten Kupang, John Sula, Kabag Prokopim, Beni Selan, Kabag Perencanaan, Yaret Tameos, serta tamu Jemaat lainnya.

 

  • Bagikan