Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Diakon Yanri Muni: “Sejak Usia 6 Tahun, Sudah Ada Keinginan Menjadi Imam”

Kontributor : Buletin TL Editor: sintus
Diakon Yanri Muni

BANDUNG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Diakon Yanuarius Muni dari Ordo Agustinus Tak Berkasut sebentar lagi ditahbiskan menjadi Imam. Anak Amarasi Selatan itu berkisah tentang perjalanan panggilannya ketika dihubungi Radio Tirilolok Jumat (27/5/2022). Menurut dia, panggilanannya menjadi Imam mulai tumbuh pada usia 6 tahun.

Ia mengakui, panggilannya digugah oleh seorang guru Sekami ketika Suatu waktu Yanuarius dan teman-temannya mengikuti wisata Rohani di Gua Maria Bitauni.

 

”Satu kali kita ziarah bersama ke gua Maria Bitauni. Di situ para Pembina Tanya, siapa yang mau jadi pastor. Banyak yang angkat tangan termasuk saya. Para Pembina bilang ya itu keinginan kalian mari kita sampaikan ujud kalian ini ke Bunda Maria”, kata dia.

Selepas kegiatan di Gua Maria Bitauni TTU, ia makin getol untuk menjadi seorang Imam. Ia mengaktifkan diri di gereja, sebagai Misdinar atau Putra Altar.

 

”Putra Altar itu kan melayani Imam di panti Imam ya jadi semakin dekat dengan pastor. Dari kedekatan dengan Imam itu semakin besar keinginan saya untuk menjadi Imam”, kisahnya.

Ia mengatakan, hal lainnya yang membuatnya makin mantap dengan pilihannya yakni sering diajak pastor paroki ke Stasi untuk melayani  umat.

 

”Setelah melayani di paroki biasanya diajak ke Stasi. Di sana itu pasti disediakan banyak makanan termasuk daging ayam. Ayam kampung tu enak sekali. Sebenarnya mootivasi dalam tanda kutip itu adalah makan. Jadi perjamuan bersama keluarga yang kita kunjungi. Jadi perjamuan dalam ekaristi itu menarik. Saya tertarik pertama itu bagaimana seorang pastor memimpin perayaan eksristi. Itu namanya perjamuan ya. Perjamuan kedua ialah makan makan bersama umat”, ujarnya.

Sulung dari 6 bersaudara itu mengatakan, ia masuk Ordo Agustinus Tak Berkasut sejak 2011. Proses demi proses dilewati dan yang berhasil mencapai garis finis hanya 1 orang dari 6 orang seangkatan yakni Diakon Yanuarius Muni, satu orang masih dipending, 4 lainnya dikeluarkan.

 

“Nah Ordo Agustinus itu sendiri sebenarnya Ordo Agustinian. Ordo Agustinus tak Berkasut ini merupakan reformasi dari ordo Santo Agustinus. Jadi kalo disebut Santo Agustinus, Ordo Agustinian itu ada 3 yakni Ordo Santo Agustinus, kedua ordo Agustinus Tak Kerkasut dan Ordo Recoletos. Nah tiga Ordo ini masuk dalam Colegial Agustinian. Kita masuk dalam Ordo Agustinus Tak Berkasut, seperti kalo di Kupang itu OCD ya”, urainya.

Mengenai tantangan yang mewarnai perjalanan panggilannya, Diakon Yanri mengatakan, dalam setiap proses kehidupan pasti tak lepas dari tantangan, namun tantangan yang muncul tidak membuat dia meninggalkan panggilanannya, karena selalu bergumul bersama Bunda Maria.

 

”Setiap kali saya mengalami tantangan atau masalah yang paling beratpun, saya sudah diajarkan oleh mama saya. Novena kepada Bunda Maria adalah satu kebiasaan yang saya bawa terus menerus. Jadi selama pergumulan tahun pertama, Kedua, sampai sekarang hampir 11 tahun di Ordo Agustinus Tak berkasut saya menghadapi penderitaan itu dengan suka cita, karena memang selalu saya ikutsertakan Tuhan Khususnya Bunda Maria”, terangnya.

Ia menyebut salah satu  tantangan paling berat yang ia hadapi yakni ia jatuh cinta pada seorang wanita setelah menyelesaikan kuliah filsafat di Katolik Parahyiangan Bandung.

 

”Perasaan manusiawi, saya jatuh cinta tapi saya bergumul di situ bersama Bunda Maria akhirnya saya berhasil melepaskan dir idari wanita itu. Saya menulis skripsi saya “Kebahagiaan Santu Agustinus”. Dari situ saya mencoba melihat secara spiritual dan psikologi dan saya menemukan bahwa ternyata kebahagiaan saya itu lebih pada hidup membiara”, pungkasnya.

Diakon Yanri Muni akan ditahbiskan menjadi Imam pada tanggal 31 Mei 2022 di Bandung dan misa perdana di Amarasi direncanakan berlangsung pada tanggal 8 Juli 2022.

 

  • Bagikan