Hadiri Musda GBIS, VBL:”Tuhan Butuh Kolaborasi”

Reporter: Mercy/rilisEditor: Sintus
  • Bagikan
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat memberikan sambutan pada acaracPembukaan Musda GBIS Rabu (30/3/22).

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT.COM – “Program Pertanian Bukan Program Gubernur, Tapi Program Tuhan Yesus. Tuhan butuh Kolaborasi”.
Pernyataan tersebut diungkapkan Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat, dalam arahan dan diskusi bersama para peserta Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), pada acara Musyawarah Daerah (MUSDA) GBIS, yang berlangsung di aula wisma Oemathonis Desa Camplong 2, Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang, Rabu (30/3/ 2022).

 

Gubernur mengatakan, bukan sambutan resmi yang akan ia sampaikan, melainkan dalam bentuk diskusi bersama, sehingga pemahaman akan apa itu Kerajaan Allah yang sesungguhnya, dapat dimaknai setiap insan manusia.

 

Pada kesempatan tersebut Gubernur melontarkan pertanyaan kepada peserta GBIS : “apakah kalian percaya Tuhan Yesus? secara serentak semua menjawab : yah kami percaya. (Pertanyaan lanjutan Gubernur) “apakah semua yang ada disini Tuhan Yesus percaya? Kebanyakan peserta tidak menjawab dan hanya tersenyum.

 

Melalui pesan bijaknya, orang nomor 1 di NTT ini meyakini, kehidupan Kerajaan Allah datangnya dari ilmu pengetahuan.

 

“Dari pengetahuan diperoleh pemikiran-pemikiran cerdas untuk melangkah, bertindak mencapai tujuan, berani melawan penghambat kebenaran, serta kepedulian terhadap sesama”, ujarnya.

 

Dirinya memberikan paradigma bahwa masyarakat jangan cuma penasaran dan ingin tahu tentang visi misi kepemimpinan manusia dalam hal ini Kepala Daerah yang cuma 5 tahun.

 

“Tapi yang utama, kita cari dulu apa itu visi dan misi Tuhan kita yang abadi dan kekal. Jawabannya hanya dengan damai sejahtera mampu menghardik semua keraguan duniawi. Percuma sejahtera tapi tidak ada damai,”kata Gubernur.

 

Gubernur meyakini, misi Sang Pencipta ialah mendamaikan dunia dan sorga. Dan membebaskan kaum hina.

 

Gubernur Laiskodat juga percaya bahwa melalui bacaan injil, dapat dipahami bahwa Tuhan butuh kolaborasi, keterlibatan manusia.

 

“Salah satu contoh melalui usaha pertanian, itu sama artinya kita memberi orang makan. Begitu juga dengan bidang kesehatan, sosial dan lain sebagainya. Semua yang terjadi bukan program Gubernur, tapi program Tuhan Yesus,”ungkapnya.

 

GBIS harus mampu rumuskan visi misi, program kerja serta strategi kolaborasi.

 

“Gereja harus menjadi sumber untuk melahirkan kader-kader yang berpengetahuan, peduli dan berani. Jangan terfokus pada dogma. Dogma itu hanya desain-desain manusia yang punya pikiran picik untuk menghambat kebenaran yang telah dibangun oleh Yang Maha Kuasa. Jangan hanya bicara abstrak, melainkan konkretkan dalam kehidupan nyata. Iman itu harus dibuktikan. Berdoa terus tapi tidak mau kerja, pasti sia-sia. Begitu juga jangan hanya khotbah, tapi kerja nyata tidak ada. Kita harus hidup dalam pengharapan dan bangkit menuju sejahtera. Bangkit cara berpikir, bangkit cara kerja. GBIS secara penuh mengerti injil, kiranya dapat ditorehkan dalam kehidupan nyata,”urai Gubernur.

 

Ia mengakhiri sambutannya dengan menyaksikan pemukulan gong oleh Bupati Kupang.

 

Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Musda GBIS Provinsi NTT, Dr. Yanto M.P Ekon, SH,M.Hum melaporkan Musyawarah Daerah Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) yang terselenggara ini merupakan salah satu bentuk sidang Majelis Daerah yang wajib dilaksanakan setiap menjelang sidang majelis besar dan/atau Musyawarah Kerja Nasional sebagaimana yang ditetapkan dalam pasal 13 Tata Rumah Tangga Gereja Bethel Injil Sepenuh.

 

Dana yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan MUSDA GBIS ini ditetapkan sebesar Rp.35 Juta yang bersumber dari kas Majelis Daerah, sumbangan sukarela dan pencairan dana oleh panitia.

 

Sementara Ketua Majelis Daerah Prov.NTT, Pdt. Mesakh Manafe menambahkan, agenda pembahasan dalam MUSDA GBIS NTT ke XX ini mencakup 5 (lima) hal yaitu : (1).Evaluasi pelaksanaan program kerja Majelis Daerah masa bakti 2017-2021, (2).pengusulan calon pejabat (Pdm/Pdt) dan penggabungan untuk memperoleh pengesahan di sidang Majelis Besar,
(3).Pencalonan dan pemilihan Ketua Majelis Daerah masa bakti 2022-2026
(4).Penyelesaian persoalan yang timbul dalam GBIS NTT.
Peserta MUSDA GBIS terdiri dari pejabat GBIS, calon pejabat dan peninjau.

  • Bagikan