Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Warga Yang Bangunannya Tidak Rusak Masuk Data Penerima Bantuan, Ketua RT Protes

Renol Tuan Ketua RT 08 RW 04 Kelurahan Bello, Malafa, Kota Kupang. Diabadikan Senin (3/5/21)

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Ketua RT 08 / RW 04 Kelurahan Bello kecamatan Maulafa Kota Kupang protes dengan data yang dikirimkan Lurah Bello melalui Pesan WA Grup Kelurahan bello. Pasalnya ada ada warga yang tidak mengalami kerusakan rumah tapi ada namanya dalam data.

 

“Saya heran data yang baru saja diumumkan Lurah Bello melalui WA grup kelurahan tidak sesuai kondisi riil di lapangan, sebab ada nama warga saya di RT 08 yang rumahnya tidak rusak tetapi di data yang diumumkan ada nama dan diminta untuk hadir di kantor lurah hari ini Senin (3/5) untuk menerima bantuan sembako, ini bagaimana, data dari mana”, kata Renol Tuan Ketua RT 08/RW 04 Kelurahan Bello Kecamatan Maulafa Kota Kupang – NTT ketika dihubngi Media Senin (3/5/21).

 

Dikutip dari tirilolok.com – Renol Tuan mempertanyakan data yang ada karena tidak sesuai kondisi di lapangan, Seraya meminta pihak Pemerintah Kota Kupang melalui BNPB melakukan survei ulang kondisi di lapangan sehingga bisa mendapatkan data yang akurat. Ketika ditanya kemungkinan data dari Ketua RT dan Ketua RW di lingkungan.

 

Renol Tuan mengatakan, data yang disampaikan oleh para Ketua RT/RW berdasarkan petunjuk Lurah, yakni data kerusakan rumah, sehingga dia sangat keberatan dengan sejumlah nama yang selayaknya tidak bisa mendapatkan bantuan, untuk menghindari persoalan baru di kemudian hari  karena mereka yang rumahnya rusak parah justru tidak mendapat bantuan.

 

“Saya hanya mau menyampaikan  sekaligus mengklarifikasi mengenai data ini, karena data ini menyangkut laporan data pengungsian, dan saya tidak tahu data ini sumbernya dari mana, dan di sini saya lihat kalau dalam data ini tercantum nama salah satu warga di RT 08 dan dia merupakan warga saya, dan sesuai realita di lapangan kalau rumah bapak ini baik-baik saja kecuali pagar rumahnya saja yang roboh termasuk mereka juga tidak mengungsi. Tetapi  justru warga yang mengungsi di wilayah saya RT 08 namanya tidak ada dalam data ini’, ungkapnya.

 

Lebih lanjut Ketua RT 08 Bello, Renol mengharapkan, kalau memang data ini berasal dari pihak lain/pihak ketiga sebaiknya harus ada konfirmasi dulu dengan RT/RW setempat.

 

“Karena ketua RT/RW setempat yang mengetahui kondisi riil di lapangan. Ia kwatirkan jangan sampai hal semacam ini dapat memicu timbulnya prasangka buruk dari warga, yang mengakibatkan terjadi hal yang tidak diinginkan bersama”, demikian Renol Tuan di Bello Senin.

Seperti diketahui, Pendaftaran korban Badai Siklon tropis Seroja dilakukan lewat beberapa cara yakni online lewat Website, www.serojakotakupang.go.id, lewat ketua RT dan dilaporkan kepada Lurah, seterusnya dilaporkan ke BNPB untuk disurvei oleh Staf BNPB Kota Kupang demi melihat kondisi ril. Sampai di sini siapa yang tidak melakukan tugasnya dengan baik sehingga mereka yang seharusnya tidak layak mendapat bantuan justru namanya terdaftar, sementara warga yang rumahnya parah tidak ada nama dalam daftar penerima bantuan.

Data yang diumumkan pihak kelurahan merupakan data kiriman dari  BNPB untuk diumumkan kepada masyarakat, khususnya para korban.

 

Hingga berita ini diturunkan Lurah Bello Roby Lona yang dihubungi via pesan WhatsApp belum merespons. (g)

 

  • Bagikan