Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

PJCI – Gubernur Diskusikan Pembangunan Koridor Listrik NTT -Jawa

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI) mengadakan audensi dengan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor B. Laiskodat untuk membicarakan rencana mewujudkan inisiatif PLTS Sumba 20.000 MW dan kabel bawah laut yang akan menghubungkan Provinsi NTT sebagai pusat pembangkitan energi surya dengan Pulau Jawa dan Bali sebagai pusat beban di Indonesia.

 

Kegiatan audiens yang dilakukan jumat (25/09) di aula kantor gubernur NTT ini mendiskusikan banyak hal salah satu terkait kerjasama PJCI dan provinsi NTT.

 

Dalam siaran pers yang dikeluarkan Humas Prov. NTT, PJCI menyambut baik keinginan Gubernur NTT untuk menjadikan Provinsi NTT, khususnya Pulau Sumba sebagai pusat pembangkit energi surya.

 

PJCI Sebagai asosiasi yang telah lama bergerak di bidang energi terbarukan dan jaringan cerdas ini melihat potensi besar untuk menjadikan Pulau Sumba sebagai produsen energi surya.

 

“Pulau Sumba, atau Provinsi NTT umumnya, PLTS mampu beroperasi sepanjang 5 – 6 jam sehari. DKI Jakarta operasional optimal PLTS sehari berkisar antara 3-4 jam,”kata Eddie Widono, Pendiri dan Ketua Pembina PJCI.

 

“Kami secara internal telah mendeklarasikan inisiatif ini dengan nama Sumba Untuk Indonesia, dimana dampak yang diberikan, baik dampak secara ketenagalistrikan, ekonomi, maupun pengembangan industri terkait, akan sangat besar apabila inisiatif ini dijalankan dengan baik,” katanya.

 

Dia menambahkan, pembangunan kabel bawah laut yang menghubungkan Pulau Sumba dengan Pulau Jawa merupakan trend yang terjadi secara global, dimana lokasi yang memiliki potensi pembangkitan energi terbarukan berada jauh dari lokasi pusat beban.

 

Gubernur NTT saat itu menyampaikan keinginannya supaya inisiatif PLTS Pulau Sumba dan interkoneksi bawah laut turut memberikan dampak ekonomi bagi Pulau Sumba dan NTT.

 

Terhadap hal ini, PJCI menyampaikan bahwa pembangunan pembangkitan energi terbarukan skala besar telah diakui memiliki manfaat langsung terhadap pertumbuhan pekerjaan dan pengembangan ekonomi.

Sumber : Siaran Pers Humas dan Protokol NTT

  • Bagikan