Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

KBM Tatap Muka Belum Bisa Digelar

Kadis P dan K Kota Kupang Drs. Dumul Djami

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Pelaksanaan Kegiatan belajar Mengajar (KBM) secara Tatap Muka di Kota Kupang belum bisa digelar. Kepala Dinas pendidikan dan kebudayaan Kota Kupang Dumul Djami dalam ketrangan kepada Media di Kupang Rabu (12/8/20) mengatakan, saat ini Kota Kupang masih berstatus Zona Kuning dalam penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

 

“Kami sudah membicarakan berbagai hal bersama Ikatan Dokter Anak NTT, Tim Gugus Tugas Covid-19, Ombudsman dan dinas Kesehatan Kota Kupang terkait rencana pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar secara tatap muka, namun keputusannya tetap kembali kepada Surat Keputusan Bersama – SKB 4 Mentri dalam hal ini Mentri Pendidikan, Mentri Kesehatan, Mentri Dalam Negri dan Mentri Agama dan instruksi Gubernur yang menegaskan, KBM baru boleh dilaksanakan setelah Status Corona Virus Disease 2019 Zona hijau.

Dumul Djami sebagaimana dikutip dari Tirilolok.com menjelaskan, sebelumnya dalam pertemuan tersebut ada Permintaan Ikatan Dikter Anak –IDA agar pelaksanaan KBM tatap muka baru dilaksanakan pada Januari 2021, namun pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tetap berpedoman pada SKB 4 Mentri tersebut.

“Saat ini Kota Kupang sudah pada posisi Zona Kuning. Kita sedang berproses kembali ke Zona Hijau. Kita harapkan bulan Agustus ini sudah Zona Hijau sehingga kita segera lakukan KBM Tatap Muka”, harapnya.

Ia mengatakan, yang dilakukan dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang sekarang yakni mengeluarkan surat kepada semua sekolah dari PAUD, TK, SD dan SMP untuk mempersiapkan protocol kesehatan seperti,tempat cuci tangan, Hand Sanitizer, antiseptic untuk mensterilkan ruangan.

 

“Sekolah yang sudah siap dapat memberikan informasi kepada kami untuk selanjutnya bersama Ombudsman dan dinas Kesehatan kami turun langsung memantau dan memastikan kesiapan tersebut”, ujarnya.

Ia mengatakan, jika ditemukan sekolah tersebut siap maka pihaknya akan memberikan keputusan bahwa sekolah tersebut bisa menggelar KBM tatap muka secara shif 3-4 jam setiap hari.

“Saya berharap, masyarakat mengerti dengan kondisi ini karena akan beresiko bagi kesehatan anak –anak jika dipaksakan.  (Ellena)

  • Bagikan