Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kota Kupang Harus Layak Huni dan Ramah Lingkungan

dari kiri ke kanan Plt Sekot Ely Wairata, Walikota Kupang Dr.Jefri, Koordinator Gerakan Kupang Hijau Aleks Riwu Kaho, Staf Ahli Thomas dagang dan As I Yos Rera Beka dalam ketrangan Pers kepada Media Jumat (10/7/20)

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Kota Kupang sebagai Pusat Ibukota Provinsi memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat NTT untuk tinggal dan mengais rejeki di dalamnya. Tak peduli layak atau tidak lingkungannya. Itu tugas Pemerintah.

“Kota Kupang harus layak huni dan ramah lingkungan, untuk itu
3 program kita lakukan antara lain, pembuatan jebakan air, tanam pohon dan bebas sampah plastik”, kata Koordinator Gerakan Kupang Hijau Aleks Riwu Kaho dalam ketrangan pers Di aula Rapat Garuda Balai Kota Kupang Jumat (10/7/20).

Menurut PLT Direktur Utama Bank NTT itu, dua program sudah dilakukan di Alak Penkase yaitu Tanam pohon dan jebakan air.

“Dan besok Sabtu (11/7/20) akan dilakukan penanaman 2.000 pohon besar bersama stakeholder di daerah Petuk”, jelasnya.

Ia menegaskan Program Gerakan Kupang Hijau ini tidak menggunakan uang Negara.
“Tidak pake APBD Kota Kupang. Berdayakan semua potensi, ada 60 lembaga keuangan dari 125 yang sudah menyatakan komitmennya. Dana yang terkumpul mencapai Rp. 352 juta”, terangnya.

Menurut dia, penanaman pohon di area Jalur 40, Kolhua dan Naimata itu diawali pelepasan
gowes dari depan bank Indonesia.

“Diharapkan tidak ada pembakaran rumput oleh masyarakat”, imbaunya.

Wali Kota Kupang Dr. Jefri Riwu Kore mengatakan,
Tim kupang hijau dibentuk untuk membantu menangani persoalan lingkungan di Kota.

“Kita gunakan tenaga luar untuk membantu kita bangun kota. Uluran tangan pihak lain, Link-link yang ada dipakai untuk bangun kota ini”, kata Riwu Kore.

Gerakan Kupang Hijau terdiri dari 8 orang yang mampu menggerakan seluruh stakeholders.

“Kami bentuk tim kecil namun sangat efektif. Mereka berjuang cari dana untuk bangun kota ini.

Soal pemeliharaan Jefri mengatakan, akan menyiapkan 3 mobil tanki untuk menyiram pohon yang ditanam.

“Selama ini hanya satu. Kita tambah lagi. Dan cara menyiram juga harus diawasi. Jangan sampai pohon tercabut”, pungkasnya.

Selain untuk menjaga lingkungan Gerakan Kupang Hijau digelar dalam rangka HUT Bank NTT k1-58 Pertengahan Juli 2020. (Sintus).

  • Bagikan