Jumat, 02 Maret 2018
Laporan : Ellena Christin
Kupang, flobamora-spot.com – Corporate Communication General Manager Trans Mart Carrefour, Satria Hamid dalam sambutannya pada Pengresmian Gedung Trans Mart Kupang Jumat, 2 Maret 2018 mengatakan, Gerai yang dibangun di Kota Kupang merupakan yang ke – 110 di Indonesia yang menyerap tenaga kerja cukup besar, mencapai hampir 1000 orang warga kota. ” 92 persen tenaga kerja merupakan anak Kota Kupang, sisanya merupakan pengelola menejemen Trans Mart”, ujar Hamid.
Ia mengatakan, Gerai yang dibangun mengusung konsep 4 in 1 (Berbelaja, Bersantap, Bermain dan Menonton). “Ini adalah bentuk Inovasi dan transformasi Ritel Modern yang sedang dikembangkan oleh PT Trans Ritel Indonesia di Kupang yang memiliki luas area penjualan dan permainan 20. 261 meter persegi.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan, ia pernah menantang Chairul Tanjung Pemilik PT Trans Ritel Indonesia pada saat awal pelaksanaan Pembangun Gedung Trans Mart. “Saat itu Pak Chairul mengatakan sebelum Natal selsai, sebagai hadiah untuk masyarakat Kota Kupang,, namun target itu meleset . Gedung t baru selesai pada Februari 2018 dan kita resmikan hari ini”, ungkap Frans.
Masih menurut Frans, sejak awal menjadi Gubernur, ia langsung membentuk Badan Pelayanan Satu Pintu demi memperlancar pelayanan kepada masyarakat. “Saat itu saya bilang kepada para Petugas, Pelayanan Satu Pintu bukan untuk mencari uang, tapi untuk memberikan pelayanan secepat-cepatnya, semurah-murahnya dan seramah-ramahnya supaya orang datang ke NTT. Trimakasih Pak Chairul (Tanjung Pemilik PT Trans Mart Indonesia) yang berani buka bisnis di Kota Kupang”, ujarnya.
Ia minta, Trans Mart ikut melakukan Pembinaan kepada Usaha Kecil dan Menengah di Kota Kupang agar kwalitasnya bisa bersaing dengan Produk dari daerah lain. “Supaya bisa dikirim ke 109 Trans Mart lain di Indonesia”, kata Ketua DPD PDIP NTT itu.
Walikota Kupang Jefri Riwu Kore mengatakan, ia mengapresiasi Menejemen Trans Mart yang memperhatikan Kota Kupang. Menurut dia, Kota Kupang membutuhkan Investor. “Kami jamin pengurusan Ijin akan lebih cepat dan tidak dibayar. “Petuga yang menghambat akan kami babat”, tegas Jefri.
Ia menilai Tarif sebuah ijin sangat kecil jika dibandingkan dengan Tenaga kerja yang diserap. “Berapa sih harga sebuah ijin ? tidak seberapa jika dibandingkan dengan dampak yang didapat. Tenaga kerja bisa diserap”, urainya.
Pemilik Lahan Trans Mart, Abraham Paul Liyanto mengatakan, ia hanya bertemu Bos PT Trans Mart Indonesia Chairil Tanjung satu kali. “Biasanya kalo beliau turun ke lokasi berarti jadi. Ini beliau tidak turun tapi langsung dibangun. Trimakasih Pak CT”, tuturnya.
Pada kesempatan itu Paul Liyanto mengeluhkan lambannya pembangunan Gedung Trans Mart karena terhambat bongkar muat di Pelabuhan. “Pembangunan seharusnya hanya 10 bulan tetapi karena terhadambat oleh berbagai hal seperti bongkar Muat dan Lamanya ijin. Saya minta Pak Walikota memperhatikan hal ini”, katanya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.