Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

BWS II Bohongi Petani Sawah Noelbaki ?

Wabup Kupang Jerry Manafe bersama OPD terkait dan masyarakat Petani kelompok Rindu Sejahtera di atas lahan sawah yang mengalami kekeringan di Noelbaki Kab Kupang Selasa (1/10). 70 ha Lahan sawah di sini mengalami kekringan. BWS II bohongi masyarakat petani.


NOELBAKI, flobamora-spot.com –
Balai Wilayah Sungai (BWS) II memprediksi Debit air Bendungan Tilong mampu melayani kebutuhan air masyarakat petani sawah Noelbaki Dendeng, Kabupaten Kupang hingga bulan Oktober namun kenyataannya debit air Bendungan Tilong telah berkurang pada awal September dan tidak mampu mencukupi kebutuhan air petani sawah di area itu. Akibatnya 110 HA lahan sawah mengalami kekeringan.

Jonas Mesakh salah satu anggota Kelompok Tani Rindu Sejahtera mengatakan, tahun sebelumnya masyarakat tidak menanam padi sampai area yang sekarang kekeringan.

“Kami mendapat informasi bahwa debit air Tilong bisa sampai bulan Oktober sehingga lahan yang biasa kami tanama palawija dialihkan untuk menanam padi.

Menyikapi hal ini Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe mengatakan ini kejadian di luar akal manusia.

“Ini Force Major karena alam, penurunan air begitu drastis sehingga tidak bisa mengairi sampai areal yang kita lihat mengalami kekeringan. Ada 70 Ha dari 292 Ha lahan di area dendeng yang mengalami kekeringan”, Jelas Manafe.

Menurut dia, terhadap kondisi ini para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Rindu Sejahtera menerimanya sebagai musibah namun Pemerintah tetap mencari solusi terhadap persoalan ini sehingga tidak terjadi lagi di tahun mendatang.

Petani Sawah Kelompok “Usaha Bersama” Air Sagu Kabupaten Kupang. 40 HA lahan sawah Di sini alami kekeringan.

“Kita akan siapkan sumur bor di areal persawahan Dendeng. Dalam Minggu ini juga Pengeboran sudah Action di lapangan dengan catatan kita bantu Bor tetapi mereka siapkan mesin, lokasi dan instalasi sehingga mereka bisa merawat dan memelihara. Juga mereka siap bergotong-royong, masalah tanah tidak ada untuk keluar masuk kendaraan bawa alat bor maupun tanki untuk bawa air semprot saat pengeboran berlangsung”, ucap dia.

Sementara mengenai kekeringan di Area persawahan Air Sagu Jerry menjelaskan, ada 40 HA lahan mengalami kekeringan dari 125 HA.

“Ini sumber air ada namun berada di bawah permukaan persawahan sehingga tidak mampu mengaliri dan membasahi sawah petani. Debit air dari sumber Air Sagu cukup namun yang menjadi kendala adalah bagaimana mensuplai air ke dalam sawah. Kita dapat satu solusi meminjam pompa air dengan diameter pipanya 8 – 10 dm kita minta melalui Ketua Asosiasi Garam pak Daniel Cherlin, tinggal nanti Ketua Kelompok Usaha Bersama dan anggota di sini mengambil dan meletaknnya di pinggir jalan lalu disedot air masuk ke dalam sawah”, kata Ketua Partai Golkar Kabupaten Kupang ini.

Ia menegaskan, upaya Pemerintah tidak mungkin mengatasi semua persoalan tetapi paling tidak sebagian besar bisa diselamatkan.

“Minimal 60 – 70 persen diatasi karena saya lihat sebagian padinya sudah tidak memungkinkan lagi. Kita juga akan bangun Dam Parit di bawah persawahan Air Sagu yang menerima pembuangan air dari Kali Noelbaki untuk mengatasi kesulitan air bagi Petani di tahun depan, nanti ditangani oleh Dinas Pertanian. Kalo Kita tidak cepat buat dam Parit di sini maka air akan mengalir percuma ke laut”, ujarnya.

Mengenai tembok penahan Sumber air sagu yang mengalami patahan ia mengatakan, masyarakat akan berswadaya untuk memperbaikinya.

“Mungkin sebelumnya dibuat dari semen, tanahnya labil lalu patah sehingga akan diisi dengan tanah putih. Minggu ini saya turunkan Exavator untuk bant, sedangkan masyarakat akan menyiapkan tanah putih. Kalo itu bisa diatasi maka seluruh debit air bisa mengairi persawahan Air Sagu”, kata dia.

Sementara itu Ketua Kelompok Tani Usaha Bersama Octory Gasper menyatakan terimakasih atas kunjungan Wakil Bupati yang telah memberikan solusi jangka pendek dan jangka panjang bagi persoalan air di Air Sagu.

“Kekurangan air secara jangka panjang saya kira bisa diatasi dengan air sagu, juga ada titik-titik air yang bisa kita manfaatkan lagi untuk tambahan debit air. Kita bisa 5 kali tanam dalam 2 tahun”, ujarnya.  

  • Bagikan