KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – Kelompok Kerja Guru (KKG) Santa Clara kembali menggelar even tahunan yakni Lomba Baca Kitab Susi (BKS) tingkat Sekolah Dasar tepat di bulan September sebagai Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN).
Lomba ini melibatkan perwakilan siswa-siswi beragama katolik dari Kecamatan Maulafa, Kota Raja dan kecamatam Alak.
Kegiatan diikuti 30 anak dari 30 sekolah berlangsung di SDK CANOSA Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa Kota Kupang Kamis (12/9/24).
“Bisa tampil di depan umum itu luar biasa. Untuk anak-anak kalian hebat”, ujar Kepala Seksi Bimas Katolik Kementrian Agama (Kemenag) Kota Kupang Herman Haki dalam sambutannya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada KKG yang telah melakukan Lomba tersebut.
“Apresiasi dan penghargaan kepada pengurus KKG yang telah menginisiasi lomba BKS.
Kita wajib dukung lomba ini. Juga kepada panitia. Guru agama pendamping yang sudah damping. Menurut saya luar biasa”, ujar dia.
Ia ingin kegiatan tersebut melibatkan lebih banyak siswa.
“Harapannya kepada pengurus KKG dan Kepala Sekolah ke depan lebih besar dan lebih baik. Kami selalu ada bersama pengurus KKG”, imbau Herman.
Kepada peserta Lomba BKS ia memotifiasi untuk tidak mengejar juara.
“Dari sekian peserta pasti ada yang juara. Yang tidak juara jangan berkecil hati”, kata Herman menguatkan anak-anak.
Ketua KKG santa Klara Katarina Murdian menyatakan bangga kepada seluruh guru agama yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru Santa Clara.
“Bangga karena apa yg sudah disiapkan kita sudah laksanakan hari ini.
Hambatan kecil bukan beban. Sebagai motifasi untuk kita lakukan yang terbaik. Semua berjalan dengan baik”, ujar Katarina.
Atas nama Pengurus KKG st. Klara ia menyampaikan terima kasih kepada Kepala Kementrian Agama yang diwakili Kepala Seksi Bimas Katolik yang setia mendampingi KKG Santa Klara sampai saat ini.
“Kegiatan hari ini bukan karena hebatnya para guru tapi atas dampingian para pengawas”, kata dia.
“Juga terima kasih kepada bapa ibu Kepala Sekolah. Tolong laporkan kegiatan berjalan baik”, harap Murdian.
Kepada peserta ia mengatakan, “Kalian semua hebat tunjukkan diri sebagai anak katolik di sekolah masing-masing”, imbau dia.
Ketua Dewan juri lomba BKS Yoakim Sae menyatakan salut kepada panitia yang menggelar kegiatan ini.
“Ada catatan. Kriteria penilaian harus disosialisasi dahulu supaya para guru tau. Sehingga kwalitas bagus”, kata Yoakim mengkritisi panitia.
“Lalu para guru belum ingatkan cara membaca di awal. Misalnya surat paulus kepada jemaat di Efesus”, kata dia memberi contoh.
Menurut dia meski ada peserta yang belum berani tampil di depan publik, namun secara keseluruhan sudah cukup baik.
Untuk diketahui dalam lomba BKS tersebut ada satu peserta bernama Sebastian yang gerogi saat maju untuk membaca.
Siswa laki-laki itu menangis sejadi-jadinya ketika sudah di hadapan panitia dan penonton yang hadir di arena lomba.
Sesuai hasil penilaian dewan juri (Yoakim sae.
Maksimilian Naben dan
Mansetus Jena) dari 30 peserta 6 peserta dinyatakan sebagai yang terbaik.
Berikut para juara
1. 817. Peserta nomor 23.
2. 782. Peserta nomor 27.
3.781. Peserta nomor 19.
4. 779. Peserta nomor 9
5. 763. Peserta nomor 1.
6. 762. Peserta nomor 26.
Salah satu peserta bernama Afraliani Rosari Fahik mengatakan, ia tidak kecewa meski tidak meraih juara.
“Beta sonde kecewa. Yang penting bisa tampil di hadapan banyak orang”, ujarnya.
Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat. (Sintus).
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.