Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kok Bisa, Enam Amaf Pimpin Warga Desa Sillu, Minta Maaf ke Bupati Kupang

Enam amaf dan puluhan warga desa Silu saat menemui dan minta maaf kepada Bupati Kupang Korinus Masneno Jumat (5/4).

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT – Setelah sempat heboh di media (suarantt dan dikutip media lain), akhirnya masalah penghadangan bupati oleh segelintir warga desa Sillu, berakhir

Tidak kurang dari enam amaf (tokoh adat) di desa itu mendatangi kantor Bupati Kupang bersama puluhan warga dan meminta maaf.

 

Amaf Tob-Taeko, Kake-Tapatab, Boi-Lopo atas nama masyarakat Silu meminta maaf karena kelakuan beberapa orang warga telah mencoreng nama baik mereka.

“Kejadian yang tiba-tiba membuat masyarakat tidak tahu akan kejadian tersebut. Kami menyesal kenapa bisa lakukan perbuatan seperti itu”, ujar Amaf Tob Jumat (5/4/24) siang.

“Mama-mama memasak dan menyiapkan kedatangan orang tua di kampung kami. Kasian mama-mama su(dah) berjuang mempersiapkan yang terbaik”, tambahnya.

Mereka memberikan apresiasi kepada Bupati Kupang karena meski dihadang dan tidak diizinkan masuk untuk meresmkinan pemanfaatan sarana air bersih dan penyalaan perdana listrik, namun tetap tenang.

 

“Kami meminta maaf atas peristiwa pemalangan jalan serta berterima kasih kepada Bupati yang memberikan pesan menjaga kedamaian dan tidak timbul pertikaian”, pungkas amaf Tob yang datang bersama puluhan warga dan disambut Bupati Kupang dengan hangat.

 

Sebagai ungkapan permohonan maaf, masyarakat yang datang memakaikan sebuah kain adat kepada Bupati Kupang Korinus Masneno.

Seperti diberitakan berbagai media desk kabupaten Kupang, Bupati Kupang dihadang di jalan masuk ke lokasi peresmian sarana air bersih dan penyalaan perdana listrik di desa Sillu kecamatan Fatuleu 3 hari lalu.

Beberapa warga meminta bupati Kupang Korinus Masneno pulang, karena sarana air bersih dan listrik, belum seluruhnya selesai.

 

Warga menilai proyek itu belum selesai dan peresmiannya terkesan dipaksakan.

Sebagai orang yang dituakan, Korinus tetap tenang duduk dalam mobil DH I B hingga amarah rakyatnya redah.

 

Ia lalu turun dan menemui rakyatnya dan mengingatkan mereka untuk menjaga suasana tetap kondusif di masa pemilu kada. (Sintus).

  • Bagikan