Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Jemaat di Kota Kupang, Rayakan Paskah Dengan Lomba Kreasi Salib Dari Bahan Daur Ulang

Salah satu karya Jemaat Pohon Nitas wilayah II.

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – Seluruh Jemaat GMIT Pohonitas Manulai II Kecamatan Alak Kota Kupang merayakan Paskah dengan lomba kreasi salib.

Seluruh bahan baku yang digunakan dalam Lomba kreasi menghias salib itu dari bahan daur ulang.

Ketua Panitia Kreasi Salib Wilayah II, Alex Latumeten mengatakan, kegiaan ini selain dalam rangka mengenang pengorbanan Tuhan Yesus di Kayu Salib sebagai silih atas dosa manusia. Selain itu pula sebagai ajang untuk memupuk kebersamaan membangun persatuan Jemaat lingkungan GMIT Pohonitas Manulai II.

 

“Sebagai ajang memaknai sengsara Tuhan Yesus di Kayu Salib dalam menebus dosa manusia dan merajut kebersamaan antar jemaat dari semua unsur baik anak-anak, Orang tua maupun pemuda dalam menghasilkan satu karya ciptaan berupa salib dari bahan daur ulang yang baik dalam membangun satu persekutuan GMIT,” ujar dia Kamis, (28/3/2024).

 

Ia menambahkan, dalam lomba ini ada petugas yang melakukan penilaian mulai dari kebersamaan sampai pembuatan kreasi salib bahan daur ulang.

Kegiatan ini hanya digelar satu malam sejak pukul 17.00 wita sampai pukul 24.00 wita pada Senin, 25 Maret 2024. Dan akan diumumkan pada puncak perayaan Paskah Minggu, 31 Maret 2024.

 

Lomba ini diikuti oleh seluruh jemaat di enam (6) wilayah dan satu Pos Pelayananan di lingkungan Gereja GMIT Pohonitas Manulai II.

Dengan kegiatan lomba hias Salib Paskah tahun ini, Panitia mengharapkan, akan terciptanya kebersamaan semua unsur yang ada dalam lingkungan Jemaat seperti, PAR, Kaum Bapak, Kaum Ibu dan para Pemuda gereja sehingga Akan membina persaudaraan antar jemaat.

 

“Kita harapkan semua unsur bisa bekerjasama baik PAR, Kaum bapak dan kaum ibu juga para pemuda dalam merajut kebersamaan,” jelas Alex saat ditemui di Gereja itu Kamis.

Sementata itu Charles Dia, salah satu anggota kaum bapak di Wilayah dua juga mengharapkan agar kegiatan bukan ajang rutinitas semata tetapi bagaimana setiap jemaat memaknai sengsara Yesus di salib sebagai Jemaat gereja dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

 

“Ya kami harap bukan kegiatan rutinitas semata tetapi bagaimana sebagai jemaat memaknai sengsara Tuhan Yesus di salib lalu memaknai dalam kehidupannya setiap hari,” harapnya. (goe).

  • Bagikan