Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Lagi, Banjir Rendam Warga Malaka, Bupati Dihujat Lewat Medsos,

Luapan banjir sungai Benenain menimbulkan rumah dan seisinya terendam Senin (11/3/24).

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – Untuk kesekian kalinya sungai Benenai merendam warga Malaka.

Sebut saja warga Bolan dan warga kecamatan Malaka Barat (Besikama), menjadi langgan saat musim hujan tiba.

 

Khusus di masa Jabatan Bupati Dr. Simon Nahak tahun ini merupakan yang ketiga warga terendam banjir. Sangat disayangkan !!

 

Lantas apa kata netizen dalam grup Facebook Pilkada Malaka 2024?

“Terhitung sudah 3 tahun, terjadi pada musim yang sama warga Malaka Barat khususnya warga KATARA dan sekitarnya terendam banjir akibat meluapnya kali beninai.
Hari ini pun terendam lagi! Sekitar pukul 01:20 WITA
Tentu sasaran utama adalah Bocornya penahan banjir (Tanggul) yang berada di sekitar wilayah. Sudah 3 tahun lamanya tanggul ini bocor Namun pihak yang berkepentingan hanya sekilas pantau tanpa eksekusi.
Nah,,, apakah ini terus – menerus di pertontonkan oleh kita pemangku kepentingan? namun imbasnya kembali pada warga sekitar yang hanya mengandalkan tanah sebagai media untuk mencari makan dan membayar pajak. Sorotan Khususnya Warga Katara yang sebagian besar masyarakat nya adalah petani. Hasil pertanian(jagung) belum sempat panen, sudah terendam banjir. Ini mau makan apa lagi? Alih-alih beras mahal! Kata Si A alias warga Katara”, tulis Ino Jenyero pada dinding fb.

 

Bobby Fulgentus menulis,
“Intinya Bahwa Pemda Sekarang Tidak Serius Dalam Upaya Pencegahan Banjir…”.

 

Putin Bria berkomentar lebih menohok.
“Atasi banjir saja tidak mampu MIMPI 2 PERIODE. Mesin sedot mana mesin sedot. Semua Orang Sorotan”.

 

Piter Un Muti menulis,
“Adow, kalau hujan terus susah juga. Tapi tidak hujan juga jagung tidak ada bulir.. Kasian”.

 

Rocky ftb mengatakan, “Pemerintahan tidak mampu sama sekali kesannya hanya mau makan puji l….intinya puspem sejahtera
Masyarakat tidak sejahtera tidak apa2
Kalau semua dana jangan dialihkan ke puspem maka pekerjaan seperti tanggul pasti sudah dibuat semua..”.

 

Yohanes Mata Merah menulis, “Makanya selama musim panas pemda harus kerja perbaikan tanggul dan pembuatan tanggul baru agar musim penghujan tiba bisa mengendalikan banjir. Pemda lebih sibuk pembangunan kantor bupati daripada masalah yg urgen utk masyarakat.

Jadi pemimpin model begini masyarakat masih mau pilih dia ko?”.

Mereka perlu dibantu. Kapan ya badai ini berlalu.

Yohanes Mata Merah menambahkan, “Simon Nahak, Ketua DPR Adrianus Bria Seran dengan Kadis PU posisi dimana ni?
Tolong pi maloi ambil masyarakat di Katara, Sikun, Sukabilulik dengan Aintasi dulu.
Hujan baru begini sa su banjir ni.
Bupati urus jalan Dinas sampe lupa kalo tanggul belum diperbaiki 😂😂😁
Kadis PU ju hanya pikul itu nama besar sa
Sonde pernah ada kontribusi😂😂
O ia, pi jangan bawa mie sedaap mentah te kayu api dong basah semua te
Simon e Simon.
Urus Malaka kecil ana begini ju sonde mampu ni kalo urus Kabupaten lain yang besar 3 kali lipat dari Malaka na mangkali masyarakat su usir buang lu.. Bupati Omong kosong banyak sa
Omong tinggi tindakan Nol”.

 

Tety Seran mengatakan,
“Bahaya kalo begini trus menerus”.

Mane Maksain II berkomentar sinis.
“Masyarakat Desa Fafoe, Sikun, Sukabilulik dan bagian Bolan sana memang talalu ke karmana ko
Su tau daerah rawan banjir na masih pi tinggal disana lai.
Se naruka o bet ba malo Uma inia ba??”, tulis dia.

Di bawah komentar ditulis
“Note: untuk yang paham sa”.

 

Komentar netizen rata-rata menggunakan akun palsu, namun isi komentarnya perlu dicermati pihak Pemerintah di bawah kendali Bupati Dr. Simon Nahak.

Bupati Malaka Dr. Simon Nahak pernah mengatakan, pihaknya akan menggunakan mesin untuk menyedot air saat musim hujan berlangsung.


Dikutip dari Raebesinews
Akibat diguyur derasnya hujan, jembatan kecil di jalan penghubung antar Kabupaten Belu dan Malaka hampir putus total. Jembatan kecil yang hampir putus total itu terletak di Desa Kusa, Kecamatan Malaka Timur, Kabupaten Malaka. Imbasnya, arus lalulintas penghubung dua kabupaten tersebut macet total dari kemarin, Minggu (10/3/2024).

Pantuan media, banyak kendaraan roda 4 bahkan roda 6 hingga 8 tidak bisa menyeberang karena beratnya muatan.

Menyikapi hal itu, Bupati Malaka Simon Nahak akhirnya turun meninjau langsung ke lokasi Senin (11/3/24).

 

“Ya kita harus cari solusi. Kita sementara mau timbun jalan alternatif dan untuk sementara saya lagi minta bantuan Dinas PU Kabupaten Belu untuk bantu adakan galagar untuk bisa dilewati mobil kecil,” ungkap Simon Nahak saat ditemui di lokasi.(FB/Raebesinews/sintus).

  • Bagikan