Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Ditanya Tunjangan Khusus Guru, Rahakbaw: “Dana Masuk ke Rekening”

Plt. Kadis P&K kabupaten Kupang Marten Rahakbaw saat memberikan ketrangan kepada Media Jumat (15/12).

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT – Beberapa hari terakhir publik kabupaten Kupang dihebohkan dengan isu pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dan Tunjangan Khusus Guru (TKG).

 

Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe ikuti mengkritisi persoalan tersebut sebagaimana dirilis Media.

 

Terkait TKG SMPN 4 Taebenu menjadi sorotan, karena beberapa guru yang berhak menerima dana tersebut justru tidak menerima. Mereka akhirnya menemui Wakil Bupati Kupang awal bulan lalu. (Infontt.com, 13 desember 2023 “Diduga Kuat Ada Permainan Dana TKG ……).

 

Plt. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kupang Marten Rahakbaw ketika dihubungi Media di ruang kerja Jumat (15/12) menjelaskan, informasi yang beredar bahwa dinas (P&K) tidak mencairkan dana itu selama 2 tahun adalah keliru.

 

“Karna dana itu dicairkan masuk ke rekening. Ini kalau tanya guru-guru yang ada di situ sudah masuk dari tahun 2021 mungkin sudah dipakai habis mungkin”, kata dia.

 

Menurut dia, yang menjadi persoalan saat ini adalah TKG untuk guru SMPN 4 Taebenu, yang tidak dicairkan karena alasan salah satu kriteria adalah daerah sangat tertinggal dan terpencil.

 

“Coba kita lihat sendiri SMPN 4 itu dia posisi ada dimana itu. Apakah dia masuk dalam kategori sangat tertinggal dan terpencil, susah akses dan sebagainya atau ?”, ujarnya.

 

Menurut dia, SMPN 4 Tabenu bukan termasuk daerah sangat tertinggal dan terpencil, karena berada dekat kota Kupang.

 

“Nah Taebenu ini di pinggir kota Kupang. Mungkin karena dasar itu makanya tidak cairkan. Dan tahun ini untuk menghindari efek-efek yang lain kita bersurat ke kementrian untuk minta pertimbangan dan persetujuan apakah kita bayar atau tidak”, ucap dia.

 

Ia berharap semua pihak menahan diri Sambil menunggu surat dari Kementrian.

 

“Kami mengharapkan teman-teman guru dan media kita menunggu surat dari mentri. Kalau minta tetap dibayarkan maka kita bayar, tapi kalau tidak, maka kita tidak bayar”, jelas dia.

 

Terkait dengan TPP yang diduga disunat (Dana TPP “disunat”….(Safarintt.com/14 desember 2023), ia mengatakan, tidak ada pemotongan.

 

“Sebenarnya tidak ada pemotongan. Memang anggaran yang tersedia awalnya anggaran induk sebesar 650.000. Tapi sampai ke perubahan anggaran itu berubah karena kemampuan keuangan daerah itu terbatas. Makanya dikurangi menjadi 300.000. Makanya kita melakukan permintaan sesuai dengan yang diminta BKD agar setiap 3 bulan kita sudah melakukan permintaan dan kita sudah pencairan masuk ke rekening masing-masing guru”, kata Rahakbaw.

 

“Nah mungkin yang dilihat teman-teman guru tahun lalu masuknya 650 ribu kali 3 jadi sekitar 1,8 juta atau 1,9 juta lebih. Nah sekarang perubahan jadi 300 ribu kali 3 yah 900 ribu dipotong pajak sekian jadi yang masuk (rekening-red) 800 ribu sekian saja. Mungkin karna itu makanya muncul pertanyaan”, tambah dia.

 

Sebelum mengakhiri penjelasannya Rahakbaw kembali menegaskan bahwa bukan dari oknum ataupun dinas yang melakukan pemotongan dana TPP.

 

“Memang anggaran yang dialokasikan yah cuma begitu. Lagi 3 bulan akan diminta yang akan masuk ke rekening juga yang sama. Doakan juga semoga satu dua hari ini sudah bisa cair. Kita harapkan sudah bisa terima”, terang dia.

 

Ketika hal ini ditanyakan kepada guru lainnya Penerima TKG di SMPN 2 Amabi Oefeto Timur (AOT) justru sebaliknya.

 

“Kami di SMPN 2 Amabi Oefeto Timur selalu terima. Kadang setiap 3 bulan kadang juga setiap 6 bulan. Syarat terpenuhi uang masuk rekening”, kata Viktorius Feni, guru asal Amarasi Selatan yang mengajar di SMPN 2 AOT kepada Media ini Jumat (16/12) malam.

 

Menurut dia, dana sebesar gaji bulanan itu diterima sejak 2019 hingga saat ini.

 

“Terlambat iya, tapi kalo tidak dapat, itu tidak. Dana itu langsung masuk ke rekening kita”, pungkasnya. (Sintus).

  • Bagikan