Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Korem 161 / WS, Gelar Komunikasi Sosial Berthema, “Moderasi beragama dan Tantangan Polarisasi di Indonesia”

Danrem 161/WS Brigjen Febriel saat menyampaikan sambutan pada Kegiatan Komsos dengan berbagai komponen Rabu (6/9/23).

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT- Dalam rangka menjalin tali silaturahmi, Korem 161/Wira Sakti selenggarakan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan Komponen Masyarakat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan bertempat di Aula Sudirman Makorem 161/Wira Sakti Jl. W.J. Lalamentik Oebufu Kota Kupang, Rabu (6/9/23).

 

Kegiatan Komsos kali ini mengangkat tema “Moderasi beragama dan Tantangan Polarisasi di Indonesia”. Komunikasi Sosial merupakan bagian dari metode pembinaan Teritorial  yang dilaksanakan antara prajurit TNI AD dengan seluruh komponen bangsa, diantaranya aparat pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun komponen lainnya.

“Melakukan komunikasi sosial dengan seluruh komponen masyarakat yang ada di NTT, baik pemerintah daerah dan dari FKUB, tokoh masyarakat toko agama pihak perbankan dan semua elemen lain berkaitan dengan bagimana kita menyikapi tentang moderasi beragama dan tantangan polarisasi terjadi di negara kita khusus di Provinsi NTT”, ucap Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang, S.H., M.M, saat jumpa pers di Aula Sudirman Korem 161/WS.

 

Brigjen Febriel mengungkapkan, “Hal ini perlu kita lakukan berkaitan, kita tau bahwa dalam waktu dekat dan tahun depan kita sudah masuk dalam situasi politik pesta demokrasi yang tentunya kita perlu kita bisa menjaga keamanan, ketertiban, dan ketentraman sehingga kegiatan ini bisa berjalan dengan aman tertib dan lancar. Makanya dari TNI sebagai salah satu elemen yang bertanggung jawab dalam menjaga keamanan ketertiban pelaksanaannya pemilu yang aman, kita mencoba membangun komunikasi sehingga adanya pemahaman yang sama antar masyarakat untuk tetap punya komitmen menjaga keamanan dan ketertiban walaupun ada perbedaan pilihan, perbedaan pandangan tetapi tidak menjadi bagian meruncing yang menimbulkan keretakan atau pertikaian antar masyarakat”, kata Danrem.

 

Ia menyampaikan, sejauh ini semua pihak patut besyukur karena di provinsi NTT belum adanya konflik atau gesekan yang besar yang terdampak perpecahan di tengah-tengah masyarakat.

 

“Kita tidak bisa menganggap itu sebagai satu hal yang oke, kita tidak perlu lakukan komunikasi seperti ini, tapi ini sebagai langkah pencegahan, langkah prefentif dari kita. Makanya kita mengundang dari pihak pemerintah dalam hal ini provinsi NTT dan semua elemen yang ada di masyarakat”, ungkap Danrem.

 

“Kita dalam satu dua bulan ini selalu ada permintaan dari pihak Universitas untuk melakukan pembekalan tentang wawasan kebangsaan. Dalam kesempatan itu kita gunakan untuk bisa menyampaikan pandangan tentang hal ini”, kata dia.

 

“Anak-anak muda ini perlu dengan ide perlu dengan wawasan pikiran yang sangat luas dan terbuka, tetapi ide wawasan tentunya ada batasan- batasan sehingga mereka tidak menjadi masalah adanya perbedaan ini. Dan saya berterimakasih juga dari pihak perguruan tinggi SMA melalui kegiatan itu kita bisa ikut menyampaikan hal tersebut”, tegas Danrem.

 

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kasiter Kasrem 161/Wira Sakti, Kasiops Kasrem 161/Wira Sakti, Asisten I Prov. NTT Dra. Bernadeta Mariani Usboko M.Mi (Narasumber II).
Ketua FKUB Prov. NTT Ibu Yuliana Salasso (Narasumber III). Amir Syarifudin Kiwang, S.Sos, M.Si (Moderator). Pimpinan NU NTT Drs. Abd M Hady M.Ag. (Penrem).

  • Bagikan