Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

KTT ASEAN 2023, Momen Emas Kebangkitan Nusa Tenggara Timur

Peserta KTT Asean

KULANG, FLOBAMORA-SPOT – Berakhir sudah perhelatan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo. Berbagai persiapan yang telah dilakukan selama ini menjadi saksi keberhasilan event internasional yang begitu luar biasa.

Dua Minggu belakangan, berita tentang pertemuan seluruh Kepala Negara se-Asia Tenggara selalu menjadi topik utama di berbagai media online, elektronik, cetak maupun televisi.

Dari media lokal sampai media internasional menjadikan event ini sebagai topik utama pemberitaan.

 

Labuan Bajo dalam sekejap mata menjadi begitu familiar di berbagai negara.

 

Media sosial juga memegang peranan penting dalam memberikan informasi sekaligus sebagai sarana promosi Kota Labuan Bajo. Dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, Labuan Bajo menghipnotis dan seakan menjadi Surga bagi sebelas Kepala Negara, lima ratusan delegasi yang diikutsertakan, empat ratus lebih Staf Kementrian dan juga belasan ribu personil keamanan yang mengawal kegiatan ini.

 

Sempat diganggu karena kekurangan ribuan kamar menjelang pelaksanaan, tetapi atas upaya dan kerja kolaborasi seluruh komponen, persoalan itu dapat diatasi.

 

Sejenak mengingat kembali pesan yang disampaikan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat disaat Labuan Bajo belum bermimpi menjadi tuan rumah even bersejarah ini, dimana dirinya minta agar pemilik rumah di Labuan Bajo harus mulai belajar menerima dan menjadikan rumah mereka menjadi homestay bagi tamu yang akan datang.

 

Menurut Gubernur Viktor saat itu, Labuan Bajo dengan panorama alam yang sangat indah, akan mendatangkan pengunjung yang sangat banyak suatu saat nanti. Karena dengan keterbatasan kamar hotel, rumah penduduk pastinya akan menjadi alternatif terbaik bagi para pengunjung.

 

Seiring berjalannya waktu, pesan orang nomor satu di NTT menjadi nyata, tatkala Presiden Joko Widodo meminta agar rumah penduduk dijadikan sebagai tempat menginap bagi rombongan yang tidak mendapatkan kamar menjelang KTT ini dilaksanakan.

 

Dan bukan tidak mungkin, cerita sukses event internasional di Labuan Bajo kali ini, akan “menggugah” dunia untuk sejenak melirik kembali Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai tempat penyelenggaraan event – event besar lainnya.

 

Bukan saja Labuan Bajo, tetapi Kabupaten – Kabupaten lainnya yang juga memiliki keunikannya tersendiri, bisa saja ditunjuk sebagai tempat penyelenggaraan.
Oleh karena itu, dengan berbagai keterbatasan hotel yang ada di Kabupaten/Kota di NTT, pastinya himbauan Gubernur Viktor yang diserukan sejak dulu, patutlah mendapat perhatian serta bimbingan dari Pemerintah daerah setempat.

 

Kembali ke Labuan Bajo. Kota ini mendapatkan imbas yang sangat luar biasa pasca event KTT ASEAN ke 42.

 

Mengutip pernyataan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid, kurang lebih 5 triliun rupiah uang berputar di Kota Labuan Bajo selama kurang dari 1 bulan. Angka ini hampir sama dengan PAD Provinsi NTT selama 1 tahun.

 

Penulis berani pastikan, untuk kurun waktu hanya satu bulan, angka ini menjadi angka yang tertinggi perputarannya sepanjang sejarah berdirinya Provinsi ini.

 

Multiplier effect dari KTT ASEAN di Labua Bajo sangat dirasakan, termasuk didalamnya UMKM.

 

Apalagi sebanyak 112 komunitas ini mendapat pelatihan langsung dari Pemerintah dalam melakukan pemasaran digital serta pemasaran desa wisata yang dalam hal ini didampingi langsung oleh Bank Indonesia. Belum lagi pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan seperti Waterfront Marina dan Puncak Waringin akan memberi dampak positif bagi para pelaku UMKM.

 

Hal diatas belum termasuk “Promosi Gratis” yang disampaikan langsung oleh beberapa Kepala Negara saat diajak oleh Presiden Joko Widodo menikmati sunset dari atas Kapal Pinishi. Pengakuan tulus dan jujur akan keindahan alam Labuan Bajo, pastinya akan sampai ke belahan dunia. Wisatawan lokal dan asing akan datang untuk memastikan promosi yang disampaikan langsung oleh beberapa Kepala Negara di wilayah Asia Tenggara.

Labuan Bajo akan semakin terbang, Provinsi NTT akan selalu dikenang.

 

Presiden Joko Widodo menjadi “sosok yang paling bertanggungjawab” atas kebangkitan Labuan Bajo. Keyakinan dan ketegasannya memilih Labuan Bajo menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT ASEAN 2023, patutlah mendapat apresiasi yang setinggi – tingginya.

 

Ungkapan terimakasih yang tulus, bukan satu – satunya cara kita sebagai masyarakat NTT dalam memberikan apresiasi bagi dirinya. Akan lebih mulia dan bermartabat apabila ungkapan tulus itu kita nyatakan dalam bentuk merawat alam dengan penuh cinta, tetap menjaga kebersihan lingkungan, semangat bekerja dengan memanfaatkan seluruh pembangunan yang telah dibuat oleh sang Presiden secara baik, agar kelak kita boleh menatap kesejahteraan.

 

Bukankah ketika kita sejahtera, Bapak Presiden akan tersenyum bangga melihatnya?

 

Sampai berjumpa lagi di next event !

 

Penulis: Sam Harly Babys
Staf Biro Umum Setda provinsi NTT.

  • Bagikan