Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

R. Kenjam: “Mohon Pemerintah, Perhatikan Nasib Kami”

Kontributor : Sintus Editor: Redaksi
Bapa R. Kenjam berada di lokasi longsor di RT 14 / RW 003 kelurahan Oebufu Senin (6/3).

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – Longsor terus terjadi di RT 14 RW 003 kelurahan Oebufu. Sebelumnya pada 2021 lalu longsor terjadi, pada area sekitar 60 meter. Akhir 2022 longsor terjadi lagi sepanjang 30 meter.

 

R. Kenjam salah satu warga di RT 17 kepada media di lokasi longsor RT 14 RW 003 meminta Pemerintah Kota Kupang memperhatikan nasib rakyat.

 

“Kami mohon pemerintah perhatikan akar rumput. Pernah datang liat tapi tidak ada tindakan. Kami tetap susah”, kata Kenjam.

 

Kenjam mengatakan, dia bukan warga RT 14 namun selalu ada ketika terjadi longsor.

 

“Saya selalu datang liat anak-anak di mana ada longsor”, ujar dia.

 

Kenjam minta Pemerintah tidak hanya duduk di belakang meja. “Turun ke bawah perhatikan akar rumput”, ujar dia.

 

Menurut dia, saat Seroja terjadi ada satu unit rumah yang tenggelam, sisanya patah dan rusak parah.

 

“Dia masuk dalam daftar warga yang mendapat bantuan rumah dari Pemerintah. Mereka di Alak”, kata dia.

 

Warga RT 14 Abi Mau melalui istrinya Selfi Tupen mengatakan, untuk mengamankan rumahnya ia dan suami menurunkan batu karang 10 ret dan Sirtu.

 

“Batu, Sirtu itu kita swadaya (beli sendiri) untuk Oksfol di depan rumah. Nopember kerja Oksfol rata. Tapi tidak ada fondasi. Seķitar 30 meter oksfol sdiri. Kita Lakukan untuk selamatkan rumah”, kata dia.

 

Ia menambahkan, pada saat usai bencana Seroja suaminya menyewa alat berat untuk mengembalikan jalan air ke tempat semula.

 

“Setelah seroja air berpindah ikut jalur tebing di bawah kita. Supaya tebing ini jangan tergerus dan longsor mengancam rumah kita sewa Exa. Exa pindahkan batu ke depan sini lalu air kembali ikut jalan lama”, urainya.

 

Ditanya berapa biaya yang dikeluarkan ia mengatakan, suaminya mengeluarkan biaya hampir 9 juta.

 

“Bayar 8,9 juta selama 8 jam. Besoknya pak Penjabat datang beliau bilang dia yang bayar. Kita pake exa 2 hari”, kata dia.

 

Selfi dan suaminya Abi harus mengambil langkah cepat karena rumahnya berada di bibir tebing.

 

Warga RT 14 RW 003 Jeremias Ta’ek mengatakan, tebing yang longsor harus dipasang penahan. “Kalo tidak bisa bronjong”, ujarnya.

 

Menurut dia, tiap hari lurah dan camat datang ke lokasi namun belum ada tindakan apa-apa.

 

“Lurah datang kita omong. Camat datang juga sama”, ucap dia.

 

Menurut dia, dinas PU kota Kupang pernah datang untuk melakukan pengukuran lokasi longsor dan jalan yang terkena longsor.

 

“Mudah-mudahan segera diperhatikan”, pungkasnya.

 

Lurah Oebufu yang hendak dikonfirmasi data korban bencana di wilayah itu tidak berada di tempat.

  • Bagikan