Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Ýang Diduga Janin Dalam Kasus Pènemuan Mayat Setengah Badan, Adalah Tengkorak Kera

Kontributor : Sintus Editor: Redaksi
Kapolres Kupang AKBP F.X. Irwan Arianto didampingi Kasatreskrim dan salah satu Babinkamtibmas dalam pres rilis Senin (13/2).

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT.COM -Kapolres Kupang AKBP F.X. Irwan Arianto dalam ketrangan pers Senin (13/2) mengatakan, mayat yang ditemukan nelayan di pantai Oli’o berjenis kelamin laki-laki.

 

“Jadi yang kemarin sempat viral ada penemuan mayat perempuan dan ada orok bayi, hari minggu kami melaksanakan otopsi di RS Bhayangkara langsung dengan dokter Edy dokter forensik menyatakan bahwa korbàn berjenis kelamin laki-laki. Karena kemarin itu tertelungkup mohon maaf sudah hancur kemaluannya”, kata dia.

 

Mengenai janin berupa tengkorak yang ada bersama korban ia menegaskan, itu bukan janin dan bukan pula tengkorak manusia.

 

“Dan terkait tengkorak, ketrangan dari dokter forensik menyatakan, tengkorak ini bukan tengkorak manusia. Jadi kalo tengkorak manusia ada belahannya di kepala. Ini langsung dia bulat. Dimungkinkan ini kera”, kata Irwan sambil menunjuk hasil otopsi yang sudah diprint kepada awak media.

 

Menurut dia, sesuai hasil otopsi, korban meninģgal lebih kurang 1 – 2 Minggu lalu.

 

“Dokter Edy Hasibuan meyakini 70 persen dimungkinkan korban dimakan binatang buas, dalam hal ini buaya. Kenapa dokter Edy begitu yakin ? Karena kòyakan dari pada kulit korban ini semuanya berlipat. Kalo irisan yang kemariñ teman-teman bilang mutilasi hati-hati berasumsi. Kita belum berani menyampaikan sebelum ada kètrangan ahli forensik”, tegas dia.

 

Selain ahli forensik, ada tokoh masyarakat setempat yang sangat yakin korban dimakan buaya saat melihat korban.

 

“Tètapi kami waktu itu tidak berani berspekulasi, tetapi kami menunggu hasil otopsi. Dan hasil otopsi menyatakan 70 persen korban atau jenazah yang kita temukan adalah karena terkaman binatang buas”, tambahnya.

 

Menurut dia, pihaknya sudah menerima laporan kehilangan dari keluarga atas nama Paulus Mesakh.

 

“Dan kebetulan yang bersangkutan ini juga lokasinya tidak jauh dari lokasi ditemukannya jenazah tersebut”, ujarnya.

 

Untuk diketahui korban bernama Martinus Tenis asal kabupatsn TTS berusia 50 tahun.

 

“Beliau hilangnya mulai 3 Februari. Selang waktu hampir sama dengan perkiraan dokter forensik sekitar 1 – 2 minggu”, kata dia.

 

Menurut dia, Anak korban akan diambil DNA untuk mencocokan dengan korban.

 

“Untuk mencocokkan apakah betul saudara Martinus Tenis yang hilang. Kami butuh test DNA dari tulang yang ada kami sudah pisahkan kemarin dari dokter forensik. Tulang paha sebelah kanan akan kami bawa ke lab untuk kami cocokkan dengam DNA anaknya”, pungkasnya.

 

Adapun kronologis penemuan mayat tersebut bermula pada hari Sabtu (11/2/2023) sekitar pukul 12.00 Wita saat seorang nelayan bapak Tobias Loek bersama isterinya Lusia Loek dalam perjalanan pulang setelah mencari kerang di seputaran Muara Oil’o. Kedua saksi lalu menemukan potongan tubuh manusia sementara tersangkut di pepohonan Mangrove. Namun karena takut maka kedua j melanjutkan perjalanan pulang dan sesampainya di Kampung Olio mereka memberitahukan masyarakat setempat. Mendengar laporan tersebut masyarakat segera menuju TKP dan melaporkannya kepada Bhabinkamtibmas Kelurahan Merdeka Bripka Sirman dan oleh Bripka Sirman laporan warga diteruskan ke piket Jaga Mako dan Piket Identifikasi Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kupang.

 

Setelah mendatangi TKP Polisi mangalami kendala karena medan berlumpur tebal namun akhirnya pukul 17.00 Wita mayat tersebut berhasil dievakuasi ke lokasi perkampungan.

 

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan medis oleh Nakes Pustu Merdeka atas nama Nini Reinati, A.Md.Kep. Selanjutnya mayat tersebut dibawa ke RS Titus Uly guna proses identifikasi dan pemeriksaan medis lanjutan.

  • Bagikan