Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Hadapi Krisis Pangan, Ini Empat Komoditi Yang Harus Ditanam !!

Kontributor : ELLENA Editor: Sintus
Karo Administrasi Pimpinan Prisila Q. Parera mendampingi Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Lecky Frederick Koly dalam sesi Jumpa Media Selasa (27/9/22).

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Provinsi NTT, Lecky Frederick Koli mengatakan dalam menghadapi krisis pangan di 2023 pemerintah dalam hal ini dinas pertanian provinsi NTT sudah harus menyiapkan laha-lahan tidur, untuk bisa berproduksi.

 

“Untuk mengatasi krisis pangan Gubernur sudah menyampaikan agar dinas pertanian Provinsi bisa fokus terhadap 4 komoditas yakni Jagung, Sorgum, Kelor dan Ayam Kub”, jelas Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky Frederik Koly dalam jumpa pers di Gedung Sasando kantor Gubernur NTT Selasa (27/9/22).

 

Lantas bagaimana dengan benih pak Kadis ?

 

“Terkait benih 11 ton Sorgum sudah kami dapatkan dari NTT sendiri khususnya dari daerah Flores. Sedangkan untuk jagung sudah dipersiapkan termasuk pada produksi pupuk. Untuk kelor sendiri sebanyak 1 juta anakan sudah disiapkan bekerja sama dengan TNI yang akan dibagikan ke desa-desa yang sudah terdata”, terangnya.

 

Berkaitan dengan program TJPS Lecky menyampaikan untuk tahun ini pihaknya menyiapkan 105 ribu hektar, dimana yang sudah ditanami kurang lebih 37 ribu hektar semuanya sudah di lakukan pada musim tanam kedua April-September 2022.

 

“Itu tantangan sangat serius. Karena itu, kami dari Dinas Pertanian yang ditugaskan untuk menjaga ketahanan pangan daerah, harus menyiapkan berbagai hal dan mengkoordinasikan, untuk memastikan musim hujan ini. Lahan sebanyaknya harus ditanam, untuk bisa diproduksi dan penanaman itu dilakukan di musim tanam kedua pada bulan April-September 2022. Hasilnya sudah dipanen dan dijual oleh offtaker. Sehingga para petani sudah mendapatkan hasilnya. Sisa lahan akan dikerjakan pada, musim tanam satu tahun 2022-2023 di bulan Oktober – Maret”, jelasnya.

 

Masih menurut dia,”Kita siapkan lebih dari 88 ribu hektar, semua itu sudah kita ajukan ke Bank Pelaksana, dan sekitar 40.000 lebih yang sudah di seleksi untuk dilakukan pencairan pertama, agar Petani bisa melakukan penanaman”, tuturnya.

 

Ia mengatakan berdasarkan hasil koordinasi dengan BMKG, musim hujan akan jatuh pada minggu terakhir bulan oktober 2022 mendatang.

 

“Sehingga kita sudah lakukan persiapan untuk memprioritaskan lokasi-lokasi yang curah hujannya mendahului, seperti Flores bagian barat”, kata dia.

 

“Sementara para offtaker sedang melakukan penyaluran bibit dan pupuk di sejumlah lokasi yang akan dilakukan penanaman. Ikuti Kabupaten lain, yang curah hujan akan jatuh pada bulan november nanti.” tambah dia.

 

Menurut dia, total 400 ton yang sudah ada akan di gunakan untuk industri pakan ternak di daerah dalam provinsi dan selebihnya akan dikirim ke luar daerah di Indonesia seperti surabaya.

 

“Dalam jangka pendek kami akan kerjasama dengan provinsi Bali. Kita akan mensuplai kebutuhan jagung bagi mereka dan mereka akan mensuplai kebutuhan daging ayam dan telur ayam bagi kita di NTT khususnya di pulau sumba”, tambahnya.

  • Bagikan