Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Hadiri Halal Bi Halal di Kampung Toleransi, Masneno:” Selamat Datang Gubernur dan Rombongan”

Kontributor : NH_ Editor: Sintus
Ki-ka Bupati Kupang Korinus Masneno, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Ketua MUI NTT Ahmad Wongso pada acara halal Bi Halal Sabtu (28/5/22).

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT.COM – Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Bupati Kupang Korinus Masneno menghadiri Acara Halal Bi Halal Akbar di lokasi pembangunan Masjid Agung Darul Hidayah, Kampung Toleransi  Naibonat Kecamatan Kupang Timur pada hari Sabtu tanggal 28 Mei 2022.

 

Bupati Kupang Korinus Masneno, mengucapkan “selamat datang kepada Gubernur NTT dan rombongan di acara Halal Bihalal Akbar di Kampung Toleransi Kabupaten Kupang”. Sebagai kepala daerah dan atas nama masyarakat muslim di kabupaten Kupang, Korinus juga berharap dukungan dan arahan Gubernur NTT agar segala yang dilakukan bisa sukses dalam membangun Kabupaten Kupang yang lebih kuat dalam toleransi umat beragama serta meningkatkan potensi yang dimiliki untuk masyarakat Kabupaten  Kupang, terlebih pembangunan rumah ibadah ini dapat berlanjut.

 

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan, Halal Bihalal ini merupakan ciri khas Nusantara.

“Saya minta, jangan hanya sebagai simbol toleransi tapi hati juga harus memiliki toleransi dengan menerima perbedaan tanpa harus disamakan”, ujarnya.

 

Dia mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kupang dan jajarannya yang terus menjaga toleransi umat beragama di Kabupaten Kupang menjadi lebih baik. Juga kepada Dandim dan Kapolres serta jajarannya yang telah membantu menjaga keamanan umat beragama.

 

Dia mengakui, kebanyakan masyarakat terlalu tertarik dengan membangun rumah ibadah namun tidak berpartisipasi dalam pembangunan manusia. Semoga dengan kehadiran para pemimpin yang ada di daerah ini bisa terus memberi semangat dan dukungan dalam pembangunan.

 

Tidak hanya itu, VBL juga mengatakan, banyak potensi di kabupaten Kupang yang bisa dimanfaatkan, seperti membangun restoran di Amfoang yang saat ini menjadi salah satu destinasi wisata di kabupaten Kupang.

Dirinya juga mengingatkan, “tahun ini di kabupaten Kupang, kita akan memanen garam, dimana garam tersebut merupakan garam terbaik di Indonesia dan saya akan dorong masyarakat agar menjadi industri garam yang luar biasa. Selain kelor dan , gewang juga merupakan sesuatu yang bernilai dan harus dijaga. Dimana, olahan gewang menjadi pengganti gula putih karena memiliki kadar gula yang rendah”.

 

Diakhir sambutannya, Laiskodat menghimbau agar para jamaah menjalankan program TJPS.

 

Pada kesempatan ini, penggagas Kampung Toleransi, Anselmus Jefri Djogo mengatakan, banyak persoalan yang dihadapi selama masa pembangunan gedung ibadah ini, namun bersama Pemkab dan TNI, segala persoalan itu bisa terselesaikan, seperti hak milik  tanah yang menjadi milik negara tidak dihibahkan ke pihak lain. Namun atas kerja kerasnya pada tahun 2017, tanah tersebut diserahkan kepada Jefry sebagai koreksi pencatatan bukan sebagai hibah. “Kiranya semua unsur terkait bisa melihat ini sebagai momen penguatan Pancasila di NKRI. Semoga Kampung Toleransi  bukan semata-mata hanya bangunan megah melainkan sebagai pembangunan bangsa dengan budaya toleransi melalui kekuatan iman dan perbuatan”, ucapnya.

 

Jefri Djogo juga menyatakan bahwa dirinya telah menyerahkan sertifikat hak kepemilikan lahan kepada setiap rumah ibadah yang ada di Kampung Toleransi agar proses pembangunan terus dilakukan. Dimana, hal tersebut tidak terlepas dari dukungan pihak Pemda hingga Pemprov NTT demi mendukung toleransi di NTT khususnya di kabupaten Kupang.

 

Ketua MUI NTT Ahmad Wongso menuturkan, “kehadiran kita semua disini menunjukan toleransi kita”.

“Jika kemarin Gubernur VBL menghadiri perayaan ulang tahun Gereja Elim Bolok, sekarang beliau hadir disini untuk pembangunan masjid. Karena urusan sosial adalah urusan kita besama. Semoga kami semua selalu dalam payungan Gubernur dan Bupati Kupang. Jaga dan rangkul kami dalam kebersamaan keagamaan”, tutup Wongso.

 

Kegiatan Halal Bihalal Akbar ini demi mempererat dan memperkokoh toleransi umat beragama serta untuk menghimpun dana pembangunan Masjid Agung Darul Hidayah Naibonat.

 

Dengan melakukan halal bihalal akbar ini juga, kiranya pihak Pemprov mampu mempromosikan pembangunan Masjid Agung serta Rumah Ibadah yang ada dikampung toleransi ini, sehingga citra Propinsi dengan toleransi tertinggi yang sudah melekat di NTT, bisa semakin berkibar hingga ke telinga Presiden kita, Joko Widodo. Perlu diketahui, luas wilayah bangunan Masjid ini seluas 45×35 meter dengan dua lantai. Pembangunan ini dimulai pada bulan Desember tahun 2019 sampai dengan sekarang. Dengan dana yang sudah digunakan sebesar 2 Miliar lebih.

Hadir pula pada acara tersebut, Forkopimda Propinsi NTT dan Forkopimda Kabupaten  Kupang, para pimpinan OPD lingkup Pemprov NTT dan Pemkab Kupang, Camat Kupang Timur, tokoh agama, tokoh masyarakat dan para jamaah Masjid Agung Darul Hidayah Naibonat. (rilis)

  • Bagikan