Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Pada Bambu Ada Nilai Ekonomi dan Ekologi

Kontributor : AVEN_ELLENA Editor: Sintus
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sedang memegang anakan bambu dalam wadah, siap ditanam bersama masyarakat Mengeruda Kabupaten Ngada Rabu (13/4/22).

BAJAWA, FLOBAMORA-SPOT.COM – “Berbicara bambu di Nusa Tenggara Timur, bambu tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga nilai ekologi. Gubernur mengatakan, bambu sangat strategis untuk dikembangkan menjadi sumber ekonomi baru sekaligus untuk perbaikan kualitas lingkungan hidup di Nusa Tenggara Timur.
Bambu juga merupakan sumberdaya alam yang keberadaannya sangat dekat dan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat Nusa Tenggara Timur, sehingga dalam mekanisme pengembangannya pendekatan pemberdayaan masyarakat menjadi aspek penting”.

 

Hal ini disampaikan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Bupati Ngada Andreas Paru dalam kesempatan berdialog selepas melakukan Penanaman bibit Bambu bersama ibu-ibu KPH Pembibitan Bambu dan Penganyam Bambu di Desa Mengeruda, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada, Rabu (13/4).

 

Laiskodat menjelaskan, bambu dapat digunakan kontruksi utama dalam pembangunan. Tak hanya itu, bambu juga bisa dimanfaatkan untuk membuat jembatan karena selain mudah didapatkan, bambu juga memiliki struktur yang kokoh baik sebagai kontruksi utama maupun pendukung.

 

“Dunia kini sedang berubah dan menuju pada bambu. Kita bangun gedung, rel kereta, baju, atap rumah dengan menggunakan bambu” jelasnya.

 

Gubernur menambahkan, bambu memiliki kemampuan dalam menyerap air dan mengikat tanah. Tidak hanya itu, bambu bisa mencegah terjadinya erosi, sedimentasi, dan longsor serta sangat ramah lingkungan. Bambu sendiri juga mampu mengurangi gas karbon.

 

“Perspektif menanam bambu kini sudah berubah. Bambu dapat membantu melindungi lingkungan dengan kemampuan menyimpan air. Kita bisa membantu kabupaten lain yang mengalami kekeringan dengan bambu. Bambu pun nantinya dapat berguna bagi anak cucu kita” tutup Gubernur VBL.

  • Bagikan