Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Nyaris DO !! Pandemi Melilit, Siswa SMAN 11, Tak Mampu Bayar SPP

Kontributor : Goe Editor: sintus
Lius Ibu, orangtua siswa yang dibantu keluarga Rumiyanik. Terimakasih Ibu Rumiyanik.

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan tanah air khususnya Kota Kupang, menyebabkan kesulitan ekonomi   sebagian besar  warga ekonomi lemah. Di SMAN 11 Kota Kupang NTT, terdapat sejumlah siswa yang hingga kini masih menunggak biaya sekolah.

 

“B”, Salah satunya siswa kelas 1  warga Kelurahan Bello Kecamatan Maulafa, Kepada media ini, Senin, (29/11) membenarkan kondisi tersebut.

 

“Betul pak ada tunggakan uang sekolah lebih dari satu juta rupiah dan beta mau berenti sekolah. Karena saya hanya dengan bapak setiap hari kerja jual sayur dan jualan sapu lidi. Hanya cukup untuk makan,” keluhnya berlinang air mata.

 

Ketika ditanya mengapa tak urus kartu Indonesia pintar melalui RT dan pihak kelurahan, ia mengaku sudah urus tetapi belum keluar.

 

“Sudah urus lewat lurah tapi belum dapat takutnya dikeluarkan dari sekolah karena tunggakan banyak,” ujarnya.

 

Keluarga Rumiyanik dari Kelurahan Liliba Kota Kupang, mengaku tak tega mendengar informasi itu, dan bersedia membantu seadanya. Keluargaa ini telah  menghubungi pihak sekolah untuk melunasi semua tunggakan SPP.

 

“Jujur ya,  saya dulu sekolah juga susah dapatkan uang untuk bayar SPP sehingga aku ngak mampu dengar yang gituan. Kalau mau bilang saya ini cuman PNS. Gajinya berapa apalagi suami sudah tak lagi bekerja karena diPHK. Jadi saya hanya bisa bantu sebisanya,” ungkap Rumiyanik dalam dialek Jawa kental.

 

Rumiyanik enggan menyebut  nilai  yang akan dikeluarkan untuk membantu siswa tersebut, dengan alasan biarkan Tuhan dan pihak sekolah yang tau. Bahkan kepada yang bersangkutan juga Rumiyanik enggan memberitahukan. Ia berharap kepada siswa yang dibantu untuk tetap fokus belajar supaya kelak bisa menjadi yang terbaik untuk keluarga dan sesama.

 

“Janganlah aku ngak mau sebut berapa yang aku bantu cukup Tuhan dan pihak sekolah yang tau. Saya berharap si anak tadi bisa fokus belajar supaya bisa mencapai apa yang diharapkan kelak berguna bagi keluarga dan sesama.

 

Ketika ditanya dari mana informasi tersebut diperoleh, ia mengaku mendapat cerita dari salah satu Ketua RW di Bello yang juga teman kantor.

 

Pihak sekolah menyampaikan terimakasihnya kepada keluarga Rumiyanik yang bersedia membantu salah satu siswanya.

“Kami atas nama sekolah menyampaikan terimakasih berlimpah kepada keluarga ibu Rumiyanik. Sudah membantu anak didik kami”, ujar Wakil Kepala SMA Negeri 11 Kota Kupang, Aris Alengpen, Kepada Media  di ruang kerjanya Selasa, (30/11).

 

Pihak sekolah mengakui hingga akhir 2021 masih banyak siswa belum melunasi SPP. Meskipun demikian kata Aris, pihaknya masih memberikan kelonggaran untuk mengikuti ujian semester maupun ujian kelulusan.

  • Bagikan