Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Wilayah Perbatasan, Serambi Depan NKRI

Kontributor : Biro AP NTT/Ellena Editor: sintus
Bupati TTU DJuandi David dan 2 Nara Sumbe lainnya dalam Talkshow di Biinmafo TV Selasa (16/11/21)

KEFAMENANU, FLOBAMORA-SPOT.COM – “Wilayah perbatasan memiliki arti yang sangat vital dan strategis dalam berbagai sudut pandang. Kebijakan pemerintah dalam membangun pos perbatasan bukan hanya untuk membangun ikon semata namun juga merupakan bagian dari pertahanan dan keamanan negara. Hal ini sejalan dengan spirit Cita ke-3 dalam Nawacita, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa termasuk didalamnya kawasan perbatasan, yang diharapkan dapat menjadi serambi depan negara”.

Hal ini terungkap pada saat Talk Show Radio yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik).

Talk Show II dari Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT ini, digelar di ruang Studio Biinmafo TV, dengan mengambil Tema : “Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Kawasan Perbatasan”. Kegiatan tersebut menampilkan tiga orang narasumber, masing-masing : Gubernur Nusa Tenggara Timur diwakili oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT, Drs. Ec. M. Nasir Abdullah, MM, Bupati Timor Tengah Utara, Drs. Juandi David dan Hendrik F. Bana, SH selaku Ketua DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara, dengan Moderator : Direktur LPPL RSPD TTU, Sofyan Wea Doi.

Kegiatan dihadiri langsung oleh 10 orang perwakilan tokoh yang ada di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Dalam kesempatan pertama, Bupati TTU, Juandi David, mengungkapkan mimpinya sebagai salah satu kepala daerah yang baru saja dilantik, dimana wilayah kabupaten TTU berbatasan langsung dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Ia mengatakan, keadaan ekonomi masyarakat perbatasan harus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, ketersediaan fasilitas sosial dasar yang memadai seperti fasilitas pendidikan dan kesehatan, penguatan kapasitas lembaga pemerintah, dan kelembagaan masyarakat dalam sebuah sistem yang terintegrasi. Serta konektifitas sarana dan prasarana transportasi untuk mempermudah akses masyarakat di kawasan perbatasan.

Lebih lanjut, Mantan Kepala Dinas PMD Kabupaten TTU tersebut juga menyampaikan strategi dari Pemerintah Kabupaten TTU dalam memberdayakan masyarakat di kawasan perbatasan itu antara lain : peningkatan mutu dan kualitas pendidikan formal dan non formal di kawasan perbatasan, pembangunan dan peningkatan infrastruktur di kawasan perbatasan, peningkatan wilayah perbatasan secara terpadu, pendampingan usaha produktif masyarakat perbatasan, serta promosi pariwisata dan produk unggulan daerah dengan pendekatan teknologi informasi, pengembangan destinasi wisata terbaru serta peningkatan kemitraan dengan pelaku pariwisata, optimalisasi kompetensi serta daya saing usaha koperasi dan UKM, penguatan sistem pertanian terpadu dan pengembangan agribisnis, dan pengembangan pemberdayaan masyarakat.

Selanjutnya pada kesempatan yang sama, Kadis Perindag Provinsi NTT, Drs. Ec. M. Nasir Abdullah, MM mewakili Gubernur VBL, mengatakan bahwa khusus untuk masyarakat perbatasan, prioritas utama yang harus kita lihat itu adalah bagaimana memanfaatkan potensi dan apa yang ada di perbatasan”. “Kita harus bisa berpikir Out of the Box. Apa itu Out of the box? Hal yang tidak biasa, jadi ketika kita berbicara tentang wajah Indonesia di serambi utara NTT, itu harus dinampakkan bagaimana program-program strategis seperti yang tadi disampaikan oleh bapak bupati bahwa berapa banyak jumlah penduduk yang ada di perbatasan yang harus dijangkau oleh pemerintah untuk bisa ditingkatkan taraf hidupnya, bagaimana sehingga masyarakat di perbatasan itu bisa bangkit dan sejahtera”, ujar Mantan Kabag Dokumentasi pada Biro Humas Setda Provinsi NTT tersebut.

Pada bagian lain, Ketua DPRD Kabupaten TTU, Hendrik F. Bana juga menyatakan siap mendukung berbagai program yang akan dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten TTU. “Kami terus membangun komunikasi antar lembaga, komunikasi antar pimpinan, terus berkoordinasi dengan bapak bupati dengan seluruh stakeholder sebagai pemangku kegiatan yang ada di daerah ini. Ini semata-mata adalah untuk memadukan persepsi sehingga dalam proses atau eksekusi ada hal-hal yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan apa diinginkan oleh masyarakat khususnya masyarakat di perbatasan, maka kita berkoordinasi untuk kita perbaiki”, urai Politisi Partai Nasdem tersebut.

Lebih lanjut Putera Kota Kefamenanu tersebut juga mengungkapkan bahwa ide, gagasan dan konsep khususnya dalam pengembangan kawasan perbatasan DPRD Kabupaten TTU, pastinya akan menyambut dengan baik.
“Ini terkait dengan politik anggaran yang harus kami dorong dan kami dukung, karena bagaimanapun buku suci Kabupaten TTU yang sudah kami Perdakan itu, merupakan mimpi atau konsep yang ditawarkan oleh bupati dan wakil bupati pada saat menjanjikan kepada seluruh masyarakat yang sudah kami Perdakan pada RPJMD itu sebagai pedoman. Maka kami akan melihat secara detail usulan dari pemerintah daerah sebagai eksekutor dalam berbagai kegiatan, yang kalau kita menganggap bahwa ini sangat menguntungkan masyarakat yang tinggal dikawasan perbatasan dan mendukung kehidupan mereka maka anggaran yang akan kami ploting pun, akan kami dukung dengan dana yang cukup besar”, jelas Hendrik Bana.
Selanjutnya dia mengatakan, DPRD tidak akan segan-segan memberikan dukungan besar dari sisi fiskal atau anggaran terkait dengan ide, gagasan dan konsep yang bagus dan bersifat pro rakyat dalam rangka pengembangan ekonomi di perbatasan.

Pada akhir dari talkshow radio tersebut masing-masing narasumber menyampaikan harapannya dalam peningkatan ekonomi masyarakat di kawasan perbatasan.

“Sebagai wakil rakyat di Kabupaten TTU, tentunya saya mengajak kita semua untuk terus bekerjasama dan sama-sama kerja. Ini dilakukan untuk menjemput keberhasilan sehingga daerah Kabupaten TTU yang kita banggakan ini bisa lebih cepat maju sesuai harapan dan cita-cita kita”, tegas Hendrik F. Bana.

Selanjutnya Nasir Abdullah menyatakan harapannya. “Wajah perbatasan harus menjadi milik kita semua. Mari kita bangun image bahwa wilayah perbatasan adalah dari kita oleh kita dan untuk kita semua demi kesejahteraan masyarakat”, kata dia.

“Dalam masa-masa Pandemi Covid-19 ini agar masyarakat perbatasan harus bisa menahan diri untuk tidak melakukan perjalanan lintas negara. Karena dengan varian yang baru kita tidak tau tamu yang keluar masuk dan datang dari negara tetangga ini membawa virus atau tidak. Mari kita juga menjaga ketertiban di wilayah masing-masin. Dan jika terdapat hal-hal yang mengganggu agar segera disampaikan kepada pihak yang berwajib dan menghindari tindakan main hakim sendiri. Dan saya juga mengajak kita semua untuk mensukseskan program vaksinasi di Kabupaten TTU. Karena vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan Covid-19”, jelas mantan Sekretaris DPRD Kabupaten TTU.

Di akhir talk show radio tersebut, Orang somor satu di Kabupaten TTU tersebut mengajak seluruh masyarakat yang ada di wilayahnya untuk dapat menyesuaikan dengan tatanan kehidupan baru ini. Artinya walau dalam pandemi ini, namun aktivitas dapat tetap berjalan, sehingga perekonomian masyarakat dapat terus bertumbuh. “Tetap perhatikan protokol kesehatan”, imbaunya.

Turut hadir pada diantaranya, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten TTU, Elvira Bertha Maria Ogom. Romo Djanu Mau’kura, Pr, mewakili Tokoh Agama, Sekretaris KADIN TTU, Kristoforus Haki. Dan Mawar Lake Pohan selaku Ketua Yayasan Tapen Bikomi mewakili LSM.
Talk Show yang dimulai pukul 11.00 s.d. 13.30 Wita tersebut disiarkan secara langsung oleh Radio Suara Pemerintah Daerah Timor Tengah Utara pada gelombang 95,8 FM dan live streaming pada Facebook dan Youtube RSPD TTU.

  • Bagikan