Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Sektor Perumahan Jadi Prioritas Dalam Proses Pemulihan Dini

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT.COM – Ketua Posko Bencana Siklon Tropis Seroja Kabupaten Kupang Ir. Obet Laha, dalam rilis yang dikirim kepada Media Selasa (20/4/21) menjelaskan, dalam proses pemulihan dini setelah badai Seroja menghantam Kabupatwn Kupang 5 April 2021, Bupati Kupang telah menetapkan Sektor perumahan menjadi prioritas agar masyarakat bisa kembali menetap di rumahnya masibg-masing dengan aman.

 

“Untuk maksud tersebut kita dari Posko Tanggap Darurat telah merekap seluruh data kerusakan rumah. Data tersebut telah kami serahkan ke tim BNPB untuk diverifikasi. Hasil verifikasi akan diuji publik melalui pengumuman di kantor desa/Lurah setempat selama 14 hari. Hal ini kita lakukan sesuai arahan dalam edaran Kepala BNPB”, ujarnya.

 

Menurut dia, dalam verifikasi kerusakan rumah banyak data yang tidak bisa diakomodir karena berbagai alasan teknis seperti NIK dan KK yang ganda.

 

“Melalui kesempatan ini kami menyampaikan kepada seluruh Kepala Desa/Lurah/Camat untuk lebih proaktif dalam proses uji publik. Libatkan Babinsa dan Kamtibmas untuk proses uji publik di wilayahnya masing-masing”, terangnya.

 

Ia menambahkan, untuk tahap pertama usulan bantuan stimulan perbaikan rumah telah diajukan dengan jumlah rumah yang rusak sebanyak 8.312 unit, Kategori rusak berat sebanyak 1.894 unit, sedang 1.708 unit , dan rusak ringan 4.710 unit.

 

“Kita terus berupaya agar penambahan data rumah rusak yang disampaikan melalui Posko Kabupaten Kupang bisa terus diakomodir dalam usulan Bupati ke BNPB”, jelasnya.

 

Sedangkan untuk rencana rehabilitasi dan rekonstruksi Pasca Bencana , dia berharap data seluruh kerusakan sarana prasarana publik dan kerugian materi bisa diselesaikan dalam minggu ini, agar usulan rehabilitasi dan rekonstruksi bisa disampaikan paling lambat Minggu depan untuk diproses lebih lanjut oleh BNPB.

 

Berapa jumlah masyarakat terdampak bencana siklon tropis Seroja pak Sekda ?

 

“Jumlah masyarakat terdampak sebanyak 8.818 KK atau 14.613 jiwa. Korban jiwa sebanyak 15 orang dengan rincian 12 meninggal 3 hilang dan 26 orang luka-luka. Satu orang masih dirawat di RSUD Soe”, kata dia.

 

Menurut dia, masih ada 335 KK yang belum kembali ke rumahnya dan ditampung di fasilitas umum lainnya yang dianggap layak.

 

“Hàrapan kita secepatnya para Pengungsi dapat dikembalikan ke rumahnya atau keluarga masing-masing”, ucap dia.

 

Lebih jauh ia mengatakan dengam fasilitasi BNPB akses untuk dana tunggu hunian sebesar 50.000/bulan/KK dapat direalisasikan untuk mengurangi dampak korban bencana yang rumahnya hanyut atau hilang maupun dikategorikan rusak berat.

 

Ia mengstakan, pemerintah telah mempersiapkan skenario Penanganan transisi dari kondisi darurat bencana menuju pasca bencana.

 

“Kita telah tetapkan keputusan Bupati tentang rencana pemulihan dini dan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

 

“Kelengkapan administrasi telah kita siapkan, dan harapannya usulan Bupati Kupang ke Kepala BNPB diajukan dalam waktu dekat”, jelasnya.

 

Sementara kejadian pergeseran tanah di Batuna desa Tunbaun Kecamatan Amarasi Barat dan desa Oesena kecamatan Amarasi, masyarakat yang bermukim di lokasi sekitar dihimbau agar selalu waspada dan proaktif melaporkan kepada Kades setempat untuk diteruskan ke Posko kabupaten Kupang.

 

“Terimakasih tak terhingga kami sampaikan bagi semua yang telah dengan tulus dan iklas memberikan bantuan kepada kami. Kami tidak bisa sebut satu persatu. Bantuan anda sangat berarti”, pungkasnya. (Rilis/Pkp).

  • Bagikan