Suarakan Keluhan Petani, GMKI Cabang Kefamenanu Datangi BPBD TTU

  • Bagikan
Anggota GMKI Kefamenanu bersama Kalak BPBD TTU A.L.M. Lake usai silaturahmi Jumat (9/4)

KEFAMENANU, FLOBAMORA-SPOT.COM – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Kefamenanu mendatangi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Jumat (9/4) untuk menyampaikan keluhan masyarakat Desa Noepesu, Kecamatan Miomaffo Barat, yang terkena musibah banjir bandang pada tanggal 03-04 April silam.

 

GMKI telah mengidentifikasi persoalan yang dihadapi masyarakat Desa Noepesu yang terkena Musibah Banjir, dan menemukan 92 Kepala Keluarga (KK) yang lahan persawahannya terkikis.

 

Luas area yang tergerus banjir bandang dan tertimbun material Pasir mencapai 769 Ha.

 

GMKI Cabang Kefamenanu juga menemukan 2 unit rumah yang terancam longsor dan bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Satu Atap Noelbesi, dan irigasi sawah sepanjang 1.200 meter serta longsor di beberapa titik.

 

Kedatangan Ketua dan Anggota GMKI diterima Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD, Yosafina A. L. M. Lake.

 

Lake ketika itu mengatakan, pihak BPBD sudah memproyeksikan jumlah KK yang terkena dampak banjir bandang sebanyak 21 KK belum termasuk data yang dibawa oleh organisasi GMKI Kefamenanu.

 

Menurut dia, pihak BPBD akan menginput data yang diberi GMKI sebelum diserahkan ke Bupati TTU untuk dibuatkan Surat Keputusan (SK).

 

“Kemarin kita coba isi data sementara sebanyak 21 KK saja, tapi karena GMKI sudah bantu identifikasi maka saya harus rombak lalu serahkan ke Bupati,” jelas Lake.

 

Dia berharap, masyarakat tidak membangun rumah di sekitar bantaran sungai.

 

“Itu yang utama, karena musim hujan pasti kena dampak longsor dan lain-lain,” harap Lake.

 

Dirinya menghimbau agar masyarakat waspada terhadap iklim seperti ini.

 

“Untuk itu, selain kerja, kita harus banyak berdoa,” kata dia.

 

Ia minta anggota GMKI membuat gebrakan baru, dengan mengajak masyarakat menanam atau melakukan Reboisasi agar tidak terjadi erosi dimana-mana, kurangi menebang dan banyak menanam.

 

Menurut dia, paling lama Sabtu, (10/4) pihaknya sudah turun ke lokasi, untuk melihat kondisi desa Noepasu.

 

Ketua GMKI Cabang Kefamenanu, Thofilus Sanam mengatakan, dengan terjadinya musibah seperti ini, organisasi kemahasiswaan terpanggil untuk menyikapi setiap isu lokal, demi menyelamatkan lingkungan.
(Defri Sae/Santi Kolo)

  • Bagikan