Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

VBL:”Saya Ingin Program Sorgum Direncanakan Secara Terpadu”

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Tim SEPASI berfoto bersama usai audiens Senin (21/9)

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mendukung penuh pengembangan Sorgum dikarenakan wilayah NTT memiliki potensi pertanian yang luar biasa.

 

Hal tersebut disampaikan Gubernur Laiskodat saat menerima audiens dengan Ketua Serikat Petani Sorgum Indonesia (SEPASI) beserta rombongan di ruang kerja Gubernur, Senin (21/9).

 

“Saya ingin agar program pengembangan Sorgum ini direncanakan betul-betul terpadu, secara detail, baik dari tenaga kerjanya, lahan yang dibutuhkan, benihnya, mesinnya apa saja, kami siap support terutama dari sisi anggaran,” kata Gubernur Viktor.

 

Gubernur Viktor ingin agar SEPASI lebih pro-aktif dalam memberikan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan-pendampingan bagi kelompok tani serta UMKM dalam pengolahan produk Sorgum dari awal tanam, panen serta pasca panen sehingga dapat memberikan keuntungan terlebih dari segi ketahanan pangan dan juga peningkatan ekonomi masyarakat.

 

“Kita ketahui bersama, permasalahan pertanian di NTT dari dulu sama, kita tanam berhasil, tapi ketika panen sering gagal. Nah sekarang jangan seperti itu lagi! Saya ingin kalian sebagai mentornya wajib dampingi terus dari awal tanam, hingga panen harus berhasil sehingga benar-benar selain menghasilkan profit bagi masyarakat, juga produk  yang kita hasilkan, go Internasional, “ tegas VBL.

 

Ketua SEPASI Lili Suradilaga menjelaskan, pengembangan Sorgum diyakini selain memberikan banyak manfaat pada sektor pertanian juga akan memberikan dampak yang bagus terhadap sektor peternakan ataupun perkebunan serta sektor lainnya.

 

“Sorgum ini salah satu tanaman ajaib selain kelor. Setiap bagian tanamannya dapat kita manfaatkan semua, tidak ada yang terbuang. Selain sebagai bahan makanan pokok alternatif, Sorgum juga dapat kita gunakan sebagai pakan ternak, pembuatan pupuk serta dapat juga kita olah menjadi biofuel (bahan bakar dari tanaman) berupa etanol, “ jelas Lily.

 

“Kami siap mentransfer ilmu yang kami miliki, pendampingan serta pelatihan dari awal hingga akhir, “ pungkas Ketua SEPASI tersebut.

Sumber : SP Humas & Protokol NTT

  • Bagikan