Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Okto Fek:”Ada Lahan Ada Air, Buat saya Semangat”

Okto Fek di antara tanaman Tomat. DIabadikan Kamis (6/8) Foto Yos Bataona

KUPANG BARAT, FLOBAMORA-SPOT.COM – “Hidup memerlukan motivasi yang kuat. Dengannya orang dipacu untuk berbuat apa saja untuk mengisi hidupnya. Apa lagi ada sumber daya alam yang tersedia. Ada air ada lahan buat saya semangat. Ini menyangkut hidup. Kita harus kerja”.

Demikian ditegaskan Oktovianus Fek (54) warga RT 10 RW 9 dusun V Desa Oematnunu kecamatan Kupang Barat kabupaten Kupang kepada Media di Kupanag Barat Kamis (6/8/20).

 

Semangat Okto patut diapresiasi. Bagaimana tidak. Dia merubah lahan kering seluas 3.000 m2 menjadi produktif dengan menanam Tomat jenis Servo.

“Air, saya punya sumur sendiri dengan debit yang cukup. Tidak pernah kering meski disedot dengan Generator 6 jam setiap hari. Ini pengeluaran paling besar. Jaraknya sekitar 100 – 250 meter”, ujarnya.

Siap panen seminggu lagi

Pria enerjik itu menjelaskan, ia memulai usaha itu sejak 2015 dengan 2 bungkus Tomat.

“Hasilnya menggembirakan. 2016 ke atas tambah dari 2 kemasan (bungkus) naik 3 dan 4 kemasan. Sekarang 6 kemasan. Tahun ini baru mau panen 2 minggu mendatang”, ujarnya.

 

Ditanya bagaimana hasil yang dicapai Okto Fek mengatakan, “Hasil tahun pertama 2015 60.000/ember dari 2 kemasan (bungkus) saya dapat 48,5 juta bersih”.

“Untuk tahun ini sudah ada yang datang tawar dengan harga 25.000/ember tapi kami belum pastikan karena kadang naik harga. Tomat dari Bali juga ke sini sehingga mempengaruhi harga”, urainya.

 

Menurut dia, Hasil yang didapat untuk menghidupkan keluarga dan berbagai Kebutuhan lainnya seperti biaya Sekolah, adat, biaya 5 orang Tenaga kerja.

“Biaya Pekerja dihitung berdasarkan hasil panen. Kita juga tanggung biaya hidup mereka selama 3 bulan menanti Tomat dipanen”, jelasnya.

Ia mengakui, Perhatian dari pemerintah baik tingkat desa hingga kabupaten tidak ada.

“Tidak bisa bicara karena tidak pernah ada. PPL datang habis hilang. Tidak ada bantuan pupuk. Bibit kami beli sendiri di toko tani Kupang. Mestinya ada perhatian pemerintah. Hal ini penting karena ada lapangan kerja bagi masyarakat. Saat caleg atau anggota DPRD datang kami usulkan, ada respon, tapi tidak ada bukti nyata”, pungkasnya. (Wanter)

Sumber: Faktahukumindonesia.

Pewarta:Yos Bataona

  • Bagikan