Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Novianty Sinaga:”Tiga Bulan Kami sengsara”

Fitria Novianty Sinaga salah satu Pengelola Lapak di Destinasi wisata Pantai Sulamanda saat memberikan Ketrangan kepada Media Kamis (18/6/20)

MATA AIR, FLOBAMORA-SPOT.COM – Corona virus disease 2019 telah memorak poranda kehidupan umat manusia, tidak hanya bidang Kesehatan, sektor Ekonomi justru paling dirasakan oleh masyarakat kalangan bawah.

“Selama 3 bulan sengsara karena Kita tidak berjualan”, ungkap Fitria Novianty Sinaga, Pemilik Warkop Tiger Wong yang beroperasi di destinasi wisata pantai Sulamanda kepada Flobamora-spot.com Kamis (18/6/20).

Ia bersyukur karena Pemerintah telah membuka kembali seluruh aktivitas meski dengan tatanan hidup baru (new normal life).

Kades Mata Air Benyamin Kanuk sedang berupaya membangun sebuah Lapak di Pantai Sulamanda Kamis (18//20)

“Kita kembali rumput sudah tinggi. Kita harus benahi kembali”, ujar istri Martinus Oematan itu dengan gaya Batak yang khas.

Menurut dia, dari 16 Lapak yang selama ini beroperasi, baru 5 Pengelola yang sudah membuka lapak.

“Pelayanan kita sementara minum kelapa muda boleh. Makan belum bisa. Kita terapkan protokol kesehatan”, tegasnya.

Ditanya apa saja kebutuhan para Pengelola Lapak ia menyebut pihaknya masih kekurangan listrik dan air bersih.

“Kita masih pake lampu charge. Ada yang pake lampu teplok (lampu minyak). Air bersih kita urunan untuk beli, karena kebutuhan di kamar mandi. Kita harapkan Bumdes bisa melihat ini:, jelasnya.

Kepala Desa Mata Air Benyamin Kanuk menjelaskan, penerangan di area destinasi Sulamanda selama ini menggunakan Genset miliknya.

“Sementara Air bersih bumdes belum isi. Masih swadaya. Baru buka jadi Karcis juga belum. Satu bulan lagi baru ada karcis.
Kami bereskan kebersihan lapak, penataan di dalam setelah itu baru retribusi. Kita minta pengunjung kontribusi, tapi dari kita apa”, jelas Beny di sela-sela pembangunan Lapak di ujung Barat destinasi itu. (sintus)

  • Bagikan