Dikira Bawa Coronavirus ZL Ditolak di Maumere

  • Bagikan

MAUMERE, FLOBAMORA-SPOT.COM — Seorang pemuda ZL asal Kecamatan Palue yang merantau selama 8 tahun di Batam, Kepulauan Riau ditolak keluarganya saat pulang ke kampungnya pada Kamis (2/4/20) ditolak lantaran dikira membawa virus corona dari tanah rantauan.
ZL hanya dikategorikan sebagai orang dalam pemantauan ( ODP) bukan pasien dalam pemantauan  ( PDP).

Dia diusir dari rumah Singgah ODHA di kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka untuk menjalani pengobatan karena menderita HIV.

ZL dan tiga orang teman yang dititipkan sementara oleh pemerintah kabupaten Sikka di rumah Singgah yang disewakan Komisi Penanggulangan Aids ( KPA) Provinsi NTT karena mereka ditolak oleh warga di desanya.

Pater Vande Raring seorang  relawan kemanusiaan mengatakan, demi menjaga kenyamanan dan ketenangan warga dan ZL sendiri yang terpengaruh dengan isu virus corona, pihaknya mengamankan ZL dari rumah Singgah itu daripada ZL merasa tertekang dan sakit hati,” ucap Pater Vande Raring, SVD saat mengevakuasi ZL bersama keluarganya, Kamis ( 2/4/2020).

ZL  sebelumnya mendapat penolakan dari warga Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, ZL sempat ditolak di kampungnya sendiri di kecamatan Palue pekan sebelumnya.

Menurut pater Vande, situasi global ini memang sedang memberikan rasa takut dan cemas pada warga sehingga semua penderita yang normatif seperti batuk, flu termasuk HIV/ AIDS dianggap menjadi ancaman serius bagi seluruh warga.

” Saya berharap kepada semua pihak dan warga agar memiliki rasa kepedulian dan kepekaan terhadap orang – orang yang sedang mengalami penderitaan dan mentaati peraturan pemerintah dalam situasi darurat covid-19.

Lurah Waioti Maria Anita Yuniati mengatakan, dirinya bersama petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka telah memberikan pencerahan atau pemahaman kepada warga tetapi warga tetap bersikeras dan terus berteriak agar ZL tidak boleh tinggal di rumah Singgah.

Maria sangat menyayangkan dan menyesalkan kejadian ini, karena warga belum paham benar tentang gejala virus corona sehingga cepat mengambil sikap.

Padahal keempat orang tersebut bukan satu – satunya pasien Covid -19  dan mereka hanya dititipkan sementara untuk menjalani karantina mandiri selama 14 hari karena baru pulang dari Batam, Kepulauan Riau pada Kamis (19/3/20) lalu.

Sumber: Metrodunia.id Pewarta : Athy Meaq

  • Bagikan