Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Program Peternakan di Kabupaten Kupang Dipastikan Berhasil

AMARASI, FLOBAMORA-SPOT.COM – Pilihan Bupati dan Wakil Bupati Kupang untuk mendorong Program Revolusi 5P (Pertanian, Perkebunan, Peternakan, perikanan Kelautan dan Pariwisata) khsusnya Peternakan merupakan pilihan bijak. Proram Peternakan di Kabupaten Kupang dipastikan berjalan sesuai harapan, karena segala sesuatu telah tersedia.

Perjalanan saya ke Amarasi Selatan khususnya Kelurahan Buraen setidaknya membuka mata saya bagaimana masyarakat melihat Peternakan sebagai upaya memperbaiki pendapatan rumah tangga.

Bersama mama Felisitas Ton Peternak di Amarasi Selatan. Di samping kiri kanan kami berdiri terdapat hutan lamtoro berhektar-hektar yang ditanam masyarakat.

“Kami di sini setiap Rumah tangga harus punya kebun Lamtoro. Saya punya di tebing ini ada sekitar 3 HA. Pondok ini saya bangun 3 tahun lalu karena katong orang Tani ni datang kebun tidak bisa langsung pulang”, kata mama Felisitas Ton, Warga Buraen yang sejak 3 tahun lalu membangun Pondok di bawah kaki Batu Braun.

Mama Felisitas mengakui, kehadirannya setiap hari menempuh perjalanan sejauh 12 km bolak – balik ke kebun dan k e rumah hanya untuk memastikan kebun Lamtoronya aman.

“Akhir-akhir ini ada orang lepas sapi sehingga makan lamtoro yang kita tanam setenah mati pak. Tolong minta Pemerintah ko perhatikan ini dulu”, pintanya kepada Media ini.

Tidak hanya di bawah kaki batu Braun. Hutan lamtoro berhektar-hektar menjadi pemandangan tersendiri di sepanjang pantai Teres. Saya tertegun melihat upaya  masyarakat Amarasi Selatan menyiapkan pakan bagi piaraannya. Bayangkan saja sepanjang perjalanan menelusuri Pantai Amarasi Selatan selama 45 menit hanya Lamtoro yang menghiasi Pantai ini.

Hutan Lamtoro di Pantai Teres Amarasi Selatan.

“Ini yang namanya kita memanen beras di atas gunung. Kalo 1 Ha Lamtoro bisa menghidupkan 5 ekor sapi dalam 6 bulan dijual dengan harga 10 Juta (harga beli 5 Juta) maka ada keuntungan 25 juta. Keuntungan itu dipakai untuk beli beras bisa makan 1 tahun. Kalo 2 Ha atau 3 Ha bagaimana”, ujar Bupati Kupang Korinus Masneno pada kesempatan penanaman Lamtoro Teramba bersama masyarakat di Desa Kuanheun beberapa waktu lalu.

Menurut dia, daerah Kabupaten Kupang yang topografinya bergunung-gunung dan curah hujan yang sangat minim membuat masyarakat tidak bisa menanam padi di sawah. “Kalo tanam lamtoro dengan curah hujan begini sangat bisa karena setelah tanam, kena hujan sekali dua kali Lamtoro sudah bisa hidup untuk selamanya. Kita tinggal memanennya berulang-ulang untuk ternak kita”, tambah Masneno.

Menurut dia, jika kekurangan modal untuk beli Sapi, masyarakat bisa meminjam dengan mudah di bank. “Jaminannya adalah Kebun Lamtoro sekian HA. Bank kalo dia lihat seperti ini langsung mau kasih pinjaman, pengembaliannya setelah jual sapi”, ujarnya.

Ia mengajak masyarakat Kabupaten Kupang untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk menanam Lamtoro dan memelihara Ternak demi kehidupannya lebih baik ke depan. (sintus)

 

  • Bagikan