Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Korinus: “Lima Tahun Tidak berubah Saya Son Mau Lai”

Dandim 1604 Brigjen TNI Syaifull Rahman, S.Sos sedang menanam Lamtoro Teramba di Atas lahan 20 ha Jumat (24/1).

KUPANG BARAT, FLOBAMORA-SPOT.COM – “Bapa ibu Lima tahun tidak berarti apa-apa dan kalo lima tahun ini (kabupaten Kupang) tidak berubah saya son(de) mau lai (calon bupati), karena saya pikir-pikir saya habiskan saya punya uang untuk ikut Pilkada. Saya jual sapi hampir 300 ekor baru saya menang Pilkada habis itu tiap bulan saya dapat 6.500.000 kapan saya dapat kembali sapi dong pung harga. Tapi saya senang karena begitu jadi saya ,motivasi rakyat supaya hidup seperti saya. Kalo katong (kita) berusaha untuk hidup na, saya mau tapi kalo katong sengsara terus na saya tidak mau lagi”,

Demikian dikatakan Bupati Kupang Korinus Masneno, saat memotivasi masyarakat Desa Kuanheun Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang provinsi Nusa tenggara Timur (NTT) pada acara penanaman lamtoro teramba di atas lahan 20 hektar Jumat (24/1).

Pernyataan Bupati Korinus, ingin menegaskan bahwa untuk mencapai kesejahteraan masyarakat harus pandai memanfaatkan lahan dengan baik dalam curah hujan yang terbatas.

“Hasil analisis saya dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terhadap kondisi kabupaten Kupang yang topografinya bergunung-gunung dengan dataran rendahnya kecil  kemudian curah hujannya rendah. Tidak ada endapan air di atas permukaan yang bisa menolong kita untuk berkonsentrasi penuh di bidang Pertanian dan upaya satu-satunya bagaimana kita mengembangkan bidang Peternakan pada kondisi daerah seperti ini”, jelasnya.

Menurut dia, sebagain besar masyarakat kabupaten Kupang hidup dari bertani dan beternak sejak dulu.. “Pekerjaan mula-mula yang mereka miliki adalah ini didukung dengan lahan yang luas, oleh karena itu konsep saya, lebih baik kita menanam Lamtoro (Teramba) tapi kita panen beras”, ujar Mantan Bupati yang berpasangan dengan Ayub Titu Eki ini.

Ia mengatakan, 1 Ha Lamtoro teramba bisa menghidupkan 5 ekor sapi dan jika dalam 6 bulan dijual dengan 10 juta maka masih ada keuntungan 5 juta rupah perekor.

“Ada keuntungan 20 juta rupiah jika beli beras dapat 40 karung (500.000/karung). Jadi kalo dalam satu bulan kita makan 2 karung (100 Kg). Kalo dia sudah ada makanan maka sisanya bisa untuk kebutuhan lain. Ini yang terus kita dorong karena kita punya lahan batu karang bertanah bukan tanah berbatu”, tegasnya.

As III Sekda Kabupaten Kupang Ibu Viktoria Kana Hebi ikut ambil bagian dalam penanaman lamtoro Teramba di desa Kuanheun Jumat (24/1).

Pembangunan Manusia Kabupaten Kupang tambah dia, harus dimulai dari peningkatan income perkapita Peternak.

Lebih jauh ia mengatakan, setelah Lamtoro ditanam giliran berikutnya adalah modal untuk pengadaan Sapi.

“Agar rakyat tidak kesulitan membeli ternak saya datang bawa bank NTT. Kalo lamtoro sudah berumur 2 tahun anda datang dan minta kredit  dana KUR bunganya  6% /tahun. Ada juga saya dibisiki tim Ad hock, dana dari kementrian Pertanian bunganya 3%/tahun. Bank tidak akan Tanya anggunan. Anggunannya ya  lamtoro itu. Kalo ini dapat dilakukan masyarakat kabupaten Kupang, 1 kk dapat 1 atau 2 hektar saja dalam tempo 5 tahun masalah kemiskinan bisa diselesaikan, karena kita tidak bisa mendorong pertanian murni, saya kira itu”, pungkasnya.

  • Bagikan