Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Korem 161/WS Peringati Isra Mi’raj, Ini Tema Yang Diusung

Kasi pers Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Inf Yudiono, S.Ag., M.M saat tampil membawakan Tausyiah pada peringatan Isra Mi'raj di Korem 161/Wira Sakti Kupang Kamis (22/2/24).

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – Korem 161/Wira Sakti menggelar Peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW 1445 H/ 2024.

 

Acara berlangsung di Aula Sudirman Makorem 161/Wira Sakti JL. W.Z Lalamentik Oebufu Kota Kupang, Kamis (22/2/24).

 

Tema yang diangkat dalam peringatan kali ini adalah; “Aktualisasi Nilai-Nilai Isra Mi’raj dan Pengalaman Ibadah di Tengah Terpaan Digitalisasi”.

 

Kasi pers Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Inf Yudiono, S.Ag., M.M. dalam tausiyahnya menyampaikan,
Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan Perjalanan Nabi Besar Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, sebagai kehendak Allah Subhanahu Wata’ala atas hamba-Nya, melalui perantara Nabi Besar Muhammad SAW, Allah memerintahkan kepada umat Islam untuk menegakkan sholat lima waktu sebagai tiang agama. Hal ini dilakukan untuk membimbing manusia menuju kemuliaan serta menghindarkan dari perbuatan keji dan mungkar.

 

Kasipers Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Inf Yudiono, S.A.g, M.M., menyampaikan tentang Nilai sholat fardu.

 

Menurut dia dalam Islam, shalat merupakan ibadah yang paling agung, sarana komunikasi intensif antara seorang hamba dengan Sang Pencipta.

Di samping itu, sholat juga memiliki kedudukan yang sangat penting bagi manusia, sehingga Rasulullah menyatakan, shalat tiang agama Islam.

 

Hal ini menunjukkan pentingnya mewujudkan persatuan dan kesatuan umat. Persatuan ini akan menimbulkan saling memahami dan melengkapi.

 

“Jika nilai-nilai sholat tersebut diaplikasikan dalam kehidupan setiap Muslim maka tidak menutup kemungkinan perubahan ke arah yang lebih baik akan dapat terwujud”, ucap Kolonel Yudiono.

 

“Mari kita sebagai kaum muslimin untuk selalu menjaga sholat fardhu dengan sebaik-baiknya dalam sehari semalam sebanyak lima waktu.  Jangan pernah meninggalkan sholat walaupun dalam keadaan bagaimanapun. Selalu berkomitmen dengan sholat, karena sholat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar”, dia mengingatkan.

 

“Selain itu sholat implikasinya dapat membangun ukhuwah islamiyah yang kuat sesama Muslim, saling sayang menyayangi, toleransi kepada sesama, tidak sombong dan angkuh, peduli kepada kaum yang lemah, dan saling menghargai sesama manusia”, kata dia.

 

Lebih lanjut mantan Kabintaljarahdam XVIII/Cendrawasi ini mengatakan, tentang larangan sholat setelah subuh. Mengapa waktu itu dilarang ?

 

“Tidak ada shalat setelah shalat subuh, hingga matahari meninggi. Dan tidak ada shalat setelah shalat ashar hingga matahari tenggelam”, terang dia.

Larangan mengerjakan sholat Badiyyah setelah sholat fardu Subuh dan Ashar juga dijelaskan dalam Hadis Riwayat Ahmad.

“Rasulullah SAW melarang karena matahari terbit di antara dua tanduk setan dan terbenam diantara dua tanduk syetan”, tuturnya.

 

Kolonel Inf Yudiono menambahkan, banyak sekali keutamaan Sholat berjamaah yang akan diperoleh apabila umat Islam melaksanakannya.

 

“Sholat berjamaah adalah salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Islam sebab ada sejumlah manfaat sholat berjamaah, yaitu pahala akan dilipatgandakan, didoakan oleh malaikat, diampuni dosanya, ditinggikan derajatnya setara pahala shalat malam dan dapat jaminan di surga serta dibebaskan dari siksa api neraka,” tutupnya.

 

Selesai memberikan tausiyah oleh Kasipers sebagai penceramah, dilanjutkan tanya jawab. Beberapa anggota menanyakan tentang ketentuan sholat yang benar dan khusuk.

 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Para Kasi Kasrem 161/Wira Sakti, Para Dan/Kabalak Aju dan Balak Rem 161/Wira Sakti. Para Perwira, Bintara, Tamtama dan Pegawai Negeri Sipil jajaran Korem 161/Wira Sakti. (Penrem).

  • Bagikan