Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Anda Butuh Sayuran Segar, di Bello Ada “Lapak Tani” Setiap Minggu Pagi

Pembeli sedang ramai berbelanja di lapak tani Bello Minggu (4/2/24).

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – Sejumlah petani di Lingkungan RW 03 dan 04 Kelurahan Bello Kecamatan Maulafa Kota Kupang Nusa Tenggara Timur melakukan gerakan Lapak Tani guna menumbuhkan spot ekonomi baru di lingkungan masyakarat.

 

Petani Bello menjual produk hasil pertanian setiap Hari Minggu pagi yang dipusatkan di depan Gereja Santo Agustinus Bello.

Produk pertanian yang dijual selain sayur mayur, pisang, tomat dan capai juga minyak kelapa murni yang diolah sendiri oleh warga petani.

 

David Tuan (61) salah satu petani di Lapak Tani Minggu pagi (4/2/24) mengatakan,
Gerakan Lapak Tani itu merupakan Inisiatif Ketua RW 003 Goris Takene yang kemudian ditawarkan dan dirembuk oleh warga sehingga warga petani menyetujui membuka jualan yang diberi nama Lapak Tani Bello.

 

Gerakan ini terang David, sangat membantu petani tidak pergi jauh menjual hasil kebun ke pasar tradisional yang ada di Kota Kupang.

 

“Meskipun Lapak Tani ini hanya kami buka dan jualan setiap hari minggu pagi tetapi banyak pembeli sebab berhadapan langsung dengan gereja. Saat pulang mereka langsung belanja, ini merupakan inisiatif bapak Goris sebagai Ketua RW dan kami setuju jualan di tempat ini,” ujar David Tuan.

 

Salah satu pembeli Erens Mahodim (46) mengatakan, sangat setuju dan mengapresiasi inisiatif Lapak Tani ini untuk mendekatkan pasar dengan pihak konsumen dan paling tidak memudahkan petani Bello dalam menjual hasil pertanian.

 

“Saya sangat setuju dengan gerakan Lapak Tani ini. Dan saya salut inisiatif petani paling tidak sudah dekatkan pasar dengan kami konsumen bisa bangkitkan ekonomi petani,” jelas Kik Erens.

 

Lurah Bello melalui Ketua RW 003 Goris Takene mengatakan, upaya sederhana ini diharapkan dapat membangkitkan ekonomi petani dan meningkatkan ketahanan pangan warga lingkungan.

 

“Tujuan kami dengan kegiatan sederhana ini dapat meningkatkan ekonomi warga patani dangan mendekatkan pasar dalam menjual produk pertanian,” terang mantan wartawan itu.

 

Takene dan warga petani berniat apabila sudah berlangsung baik maka petani berniat membuka Pasar Minggu sebagai upaya mendekatkan pasar dengan petani dan mendekatkan pasar dgn konsumen. (Goe).

  • Bagikan