Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Hanya Dua Orang, Yang Tulus Membangun NTT

Relawan projo NTT saat menyatakan yelyel dukungan kepada Prabowo - Gibran 1 putaran di Kota Kupang Sabtu (3/2/24).

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – Pemilihan umum Republik Indonesia tinggal 11 hari lagi.

 

Menghadapi oment politik ini, Organisasi Massa Projo, menggelar Konsolidasi Projo NTT di Kota Kupang Sabtu (3/2/24).

Kegiatan berlangsung di bawah tema, “Dengan Pemilu Damai kita menuju Indonesia Emas bersama Prabowo-Gibran”.

 

Sekretaris Tim Kemenangan Daerah (TKD) NTT Fernando Soarez pada kesempatan itu mengatakan, hanya dua orang yang tulus membangun NTT.

 

“Kedua orang itu yakni Jokowi dan Prabowo Subianto”, ujar Fernando disambut tepuk tangan 500 simpatisan Projo yang memadati aula utama Resto Celebes.

 

“Kita tau sepak terjang pak Jokowi yang memberikan perhatian serius untuk NTT. Membangun bendungan, rumah sakit, dan lain-lain”, jelasnya.

 

“Sementara pak Prabowo membangun lewat Universitas Pertahanan Ben Mboi di Kabupaten Belu, Atambua. Siswa-siswinya 80 persen anak NTT. Pegawainya juga begitu”, terang dia.

 

Fernando menambahkan, sebagai orang yang pernah hidup seatap dengan Prabowo, ia tau betul bagaimana Prabowo memberikan hatinya untuk daerah ini.

 

“Prabowo bilang kita harus membangun manusia NTT lebih dahulu. Pembangunan fisik itu mudah kalo sumber daya manusia (sdm) sudah baik”, ujar dia.

 

Menurut Fernando, hampir seluruh kabupaten kota sudah dikunjungi, dan rata-rata masyarakat NTT memberikan dukungan kepada Prabowo – Gibran.

 

“Oleh karena itu kemenangan 60-80 % bukan hanya di atas kertas, tapi dukungan nyata. Apa lagi saat ini sudah ada kekuatan besar dari relawan projo”, ucap dia.

 

Ketua panitia Seminar Yus Nalle mengajak para peserta seminar untuk mengikuti materi dengan baik.

 

“Agar kita bisa mengedukasi masyarakat bagaimana menyaring berita hoax sebelum menyebarkan. Mana informasi yang bisa dipercaya. Simak materi dengan baik untuk dibagi kepada masyarakat terutama pemula”, pungkasnya.

 

Wily, salah satu pemateri dalam Seminar Pemilu Damai tanpa hoax, mengatakan, informasi yang tidak disaring akan menyesatkan.

 

“Ada yang bilang jempol lebih cepat dari otak. Sharing informasi sesat dari grup ke grup. Tidak peduli informasi itu baik atau tidak”, kata dia.

 

Timmy Therik pemateri lainnya mengatakan, dari Adam dan Hawa saling membohongi itu sudah ada.

 

“Kita sering kali bilang OTW, padahal masih tidur. Itu hoax. Mari sukseskan pemilu damai tanpa hoax”, imbau dia.

 

Koordinator Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) kota Kupang Maria Dolorosa mengatakan, secara digital banyak informasi sesat yang disebarkan di platfon media sosial.

“Misalnya Prabowo-Gibran 1putaran. Itu hoax”, kata dia.

 

Menurut dia, berita hoax sering memacu emosi, baik positif maupun negatif.

 

“Oleh karena itu saat menerima informasi begitu, kita harus tenang dulu bila perlu minum air dulu sebelum baca dan menyebarkan”, pungkas Rosi, sapaan manis Maria Dolorosa. (Into).

  • Bagikan