Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Uskup Agung Pimpin Perayaan Misa, Pj. Wali Kota Kupang Gunting Pita Peresmian Katedral Kupang

Pj. Wali Kota Kupang Fahrenzy P. Funay menggunting pita peresmian gedung gereja Kristus Raja Keuskupan Agung Kupang Senin (18/12).

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – Gedung gereja Kristus Raja keuskupan Agung Kupang resmi digunakan setelah Uskup Mgr. Petrus Turang memberkati gedung gereja itu Senin (18/12).

 

Prosesi pemberkatan gedung megah itu dimulai dari pintu masuk sebelah utara menuju pintu depan gereja.

 

Di sana sudah tersedia seluruh sarana yang akan dipakai untuk pemberkatan.

 

Uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang, Pr mengambil posisi, mendoakan dan memberkati air dan garam.

 

Uskup lalu berkeliling mereciki gedung dengan air suci diiringi para Imam sekeuskupan Agung Kupang.

Setelah upacara, uskup Agung Kupang mempersilahkan Penjabat Wali Kota Fahrenzy P. Funay melakukan pengguntingan pita dan memasuki pelataran rumah Allah itu.

Misa pemberkatan gedung yang dibangun dengan dana APBN dimulai.

 

“Dalam gereja Katolik kita mengingat bagaimana umat Allah Perjanjian Lama mempersiapkan tempat yang khusus untuk kehadiran Allah. Sebuah Tenda di mana tabut perjanjian dan semua yang berhubungan dengan pernyataan kebaikan Allah bagi umatNya, disimpan.
Dan itu dibawa kemana-mana. Kalo Katedral ini mengembara kemah ini dipindahkan. Coba bayangkan. Kalo setiap umat di Katedral pada saat berjalan dia angkat gereja ini dia pindahkan di mana-mana”, kata Mgr. Turang dalam khotbahnya.

 

“Tapi orang yang tinggal di katedral ini yang sudah dipermadikan sudah punya Yesus Kristus dalam hatinya. Sehingga kalo dia jalan, tidak perlu bawa ini katedral. Perjalanan hidupnya sebagai orang yang dipermandikan harus memperlihatkan Yesus Kristus itu. Menghadirkan Allah. Itu makna utama dari kehadiran sebuah gereja. Secara khusus menjadi tempat kita berjumpa dengan Allah”, tambah dia.

Para suster dan umat paroki Kristus Raja Kupang mengikuti misa pemberkatan Gedung gereja Itu Senin (18/12).

Menurut dia, Allah ada di mana-mana tapi secara khusus kemah ini gereja ini dijadikan satu tempat dalam gereja katolik yang di dalamnya ada Tabernakel.

 

“Jadi kemah, khususnya untuk umat katolik menyembah Tuhan Yesus secara benar, secara sejati dimana dia bisa berkomunikasi, berdialog, berwawancara membuat percakapan penyelamatan bagi yang berdoa di dalam gereja ini”, kata Mgr. Turang.

 

Ia mengatakan, Gereja ini menjadi sarana pecakapan ilahi.

“Bagaimana kita bercakap, bertindak seperti Tuhan sendiri yang berbelas kasih, yang membuat supaya orang itu mengalami damai, saling berbagi martabat. Jadi keadilan satu sama lain.
Itulah yang membuat dunia ini damai tapi dunia tidak mengerti karena gaya hidup dari dunia, perhatiannya kepeduliannya hanya untuk diri sendiri”, pungkasnya.

 

Penjabat Wali Kota Kupang Fahrenzy P. Funay mengatakan, peresmian gereja Katedral Kristus Raja menjadi kado istimewa bagi umat katolik yang diresmikan langsung presiden beberapa waktu lalu.

 

“Saya berharap gereja ini dirawat. Tidak hanya untuk ibadah tapi kegiatan sosial lainnya membangun dialog untuk perkokoh persatuan dan kesatuan”, ucap dia.

Terkait ulang tahun Imamat ke-49 tahun uskup agung Kupang fahrenzy mengatakan patut disyukuri karena kurang setahun mencapai angka emas 50 tahun.

 

“Atas nama masyarakat saya ucapkan selamat dan proficiat. 49 tahun Uskup Agung Kupang mengabdi pada misi gereja. Sebagian besar hidupnya diabdikan untuk umat keuskupan agung Kupang”, ujar dia.

Ia meminta semua pihak mendoakan proses Pemilu yang sedang berlangsung.

 

“Mari mendoakan suksesnya pelaksanaan pemilu. Tidak sebar fitnah kampanye hitam yang menyebabkan kebencian terutama jelang perayaan Hari besar Natal dan tahun baru”, tutupnya.

 

Hadir pula pada kesempatan itu Ketua DPRD NTT Emy Nomleni, Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe, Mantan Kapolres Kupang FX. Irwan Arianto, Anggota DPR RI Fransiskus Lema, para biarawan biarawati dan seluruh umat Katedral Kristus Raja keuskupan Agung Kupang. (Sintus).

  • Bagikan