Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Fransiska Manubulu : “Perempuan Harus Mampu Bentengi Diri, Dari Segala Bentuk Kekerasan”

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – “Perempuan sejatinya memiliki peranan penting dalam berbagai tatanan kehidupan. Seorang perempuan juga memiliki hak dan kewajiban yang setara dengan laki-laki. Itulah mengapa peran perempuan dalam setiap sisi kehidupan begitu berarti, perempuan harus memiliki value atau kemampuan yang hampir setara dengan lelaki. Namun ada kalanya perempuan masih dianggap remeh oleh kaum lelaki. Perempuan harus membentengi diri dari segala macam permasalahan”.

 

Hal inilah yang mendorong Febriana Fransiska Manubulu (23) untuk terus meniti karir dalam berbagai bidang.

 

Wanita muda yang biasa disapa Siska itu ketika ditemui media di sela-sela kesibukannya mengatakan, kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, bukan baru pertama kali terjadi.

 

“Kekerasan terhadap perempuan ini sudah sering dan bahkan sudah dari tahun-tahun sebelumnya. Sudah marak dan sering terjadi di setiap perempuan”, kata Siska, Sabtu (25/11).

 

Lebih lanjut siska menuturkan, kekerasan terhadap perempuan ini bukan dialami secara fisik saja. “Psikis pun mengalami kekerasan. Begitupun mental juga mengalami. Selain itu tekanan batin yang dialami juga merupakan salah satu contoh kekerasan” tuturnya kepada media.

 

Ia menambahkan, solusi yang harus dilakukan agar kekerasan tidak lagi terjadi kepada perempuan adalah harus mulai dari dalam diri.

 

“Melihat dari psikis maupun mental perempuan harus bisa menguatkan diri sendiri dan juga perlu berdamai dengan keadaan”, ujarnya.

 

Selain itu ia mengatakan, seorang perempuan harus mampu membangkitkan keyakinan pada diri sendiri bahwa ia mampu menyelesaikan semuanya dengan baik.

 

“Jangan beranggapan bahwa masalah tidak bisa diselesaikan dan mengganggu”, terangnya.

 

Dosen wanita termuda ini lebih jauh menyampaikan hal-hal seperti bunuh diri sebenarnya tidak akan terjadi jika mereka yang mengalami masalah mampu memback up diri dan meyakinkan diri bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, ada solusinya.

 

“Sebagai perempuan harus kita sendiri yang memback up diri kita sendiri. Kita harus bisa duluan baru orang lain. Kita harus mampu memback up diri kita sendiri” katanya.

 

Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini sudah ada konselor, bimbingan konseling dan juga pastoral.

 

“Itu semua sudah ada bahkan sering dilakukan seminar-seminar. Kegiatan itu sudah berlaku dan selalu berlaku. Akan tetapi kekerasan terhadap perempuan masih terus terjadi itu disebabkan dari dalam diri kita sendiri terkait bagaimana kita ingin menanggapi masalah yang ada ini seperti apa”, kata dia.

“kita harus mencintai diri kita sendiri terlebih dahulu kalau kita bisa mencintai diri kita sendiri maka tidak akan ada yang namanya kekerasan baik dari mental maupun psikis kalau kita sendiri mampu membentengi diri” terangnya lagi.

Siska menambahkan, peran keluarga sangat penting dan utama bagi setiap anak.

 

“Karena bagaimana kita sebagai pribadi menghadapi masalah harus ada back up dari dalam keluarga. Keluarga dulu yang harus jadi fondasi buat kita kalau keluarga sendiri sudah menjudge kita maka bagaimana kita mampu menyelesaikan sebuah masalah” ujarnya.

 

Hal ini pula yang harusnya bisa di sampaikan kepada keluarga-keluarga.

 

Masih tentang peran keluarga dosen muda ini menyampaikan segala masalah yang terjadi harus kita sampaikan kepada keluarga dengan cara membangun kehangatan antar semua anggota keluarga dan juga membangun komunikasi yang baik dengan keluarga.

 

“Baik itu mama, papa, maupun saudara. Hal ini dinamakan resting time dimana kita membangun sebuah hubungan dalam keluarga, membangun dan menyediakan waktu bersama keluarga dan dari situ kita mulai membangun dan mempelajari setiap karakter dari anggota keluarga kita, membangun komunikasi dalam keluarga sangatlah penting”, jelas dia.

Pada akhir wawancara ia mengharapkan agar para perempuan mampu memback up diri terlebih dahulu. “Sayangi diri, kuatkan mental dan batin supaya perempuan mampu membentengi diri dari kekerasan-kekerasan yang terjadi”, pungkasnya. (kristin).

  • Bagikan