Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Petani Bello, Mulai Kesulitan Air

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – Warga masyarakat Petani di kelurahan Bello kecamatan Maulafa kota Kupang, mulai kesulitan air.

 

Untuk memenuhi kebutuhan air di areal pertanian terpaksa petani membeli air untuk menyiram tanaman sayur.

 

Seperti halnya yang dilakukan Andreas Tuan dan istrinya Bergita Abuk warga RT 06/RW 03 Kelurahan Bello.

 

Saat ditemui di lahan pertaniannya Jumat siang, (22/9/23) mengatakan, setiap bulan bisa menghabiskan Rp.280.000 untuk membeli air dari mobil tengki yang dijual dengan harga Rp.70.000/tengki. Atau setiap bulan bisa menghabiskan empat (4) tengki.

 

Ditanya soal kalkulasi keuantungan yang didapat, Bergita mengaku tidak banyak karena sudah terpakai habis untuk membeli air.

 

“Kalau untung hanya sedikit saja asal bisa dapat kembali biaya membeli bibit,” ujarnya siangkat.

 

Hal sama juga dikatakan Andreas suaminya yang mengaku cara ini terpaksa mereka lakukan meskipun tidak dapat keuntungan. tetapi untuk menyelamatkan tanaman jagung supaya tidak gagal panen karena kekurangan air.

 

“Terpaksa mesti kami beli air karena jagung sudah dekat panen, khawatir nanti gagal karena air kurang,” kata Andreas.

 

Sementara itu Lurah Bello melaluj Ketua RW 03 Goris Takene secara terpisah mengaku, kondisi ini hampir terjadi setiap musim kemarau, karena debit air dari sumber mata air Oelneneno di RT 07 semakin menurun memasuki musim kering.

 

Menurut dia, masyarakat harus mandiri menyiapkan air untuk menanam.

 

“Saya kira itu salah satu tekad Masyarakat untuk mewujudkan ketersediaan pangan tetap tersedia di dapur mereka dan ini juga bagian dari upaya masyarakat dalam menekan kemiskinan.

 

“Sebagai tokoh masyarakat kami mesti mendukung karena ini bagian dari cara masyarakat untuk berpikir produktif, yang sebelumnya punya ‘mindset’ konsumtif, kemudian mereka sudah bisa berpikir menjadi produktif dalam bidang pertanian. (goe)

  • Bagikan