Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Hadiri Sidang Klasis Kutim, Ini Pesan Bupati Kupang !!

Bupati Kupang Korinus Masneno saat membuka kegiatan Sidang Klasis Kupang Timur Rabu (13/9/23).

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT – Bupati Kupang Korinus Masneno menghadiri acara Persidangan Klasis Kupang Timur yang ke -13 periode 2024-2027. Kegiatan bertempat di Gedung Gereja Betel Oefafi, Rabu (13/9/2023).

 

Acara ini diawali dengan kebaktian yang dipimpin oleh Pendeta Niftrik Tanau.

 

Pesan yang disampaikan Pendeta Dr. Niftrik Tanau dalam khotbahnya sesuai dengan sub tema “Melayani di tengah krisis” adalah melalui proses persidangan ini Roh Tuhan bekerja agar sejumlah keputusan yang dibuat, sejumlah evaluasi bisa menjawab semua kondisi krisis yang terjadi.

 

“Jangan setelah sidang ada krisis baru, pendeta satu bercerita buruk tentang pendeta lain. Sidang harusnya menguatkan persekutuan. Bersidanglah dengan damai sejahtera,” ucapnya.

 

Bupati Masneno pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan gereja kepada pemerintah, yang mana selalu melibatkan pihak pemerintah dalam acara-acara gereja.

 

Baginya, gereja adalah salah satu pilar utama pembangunan manusia di Kabupaten Kupang.

 

“Gereja berperan penting dalam meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan. Memanusiakan manusia menjadi manusia seutuhnya baik dalam iman, mental maupun spiritual. Apapun program dan sasaran, rujukannya untuk keberlanjutan pembangunan dan hidup jemaat lebih baik,”tutur Masneno.

 

“Moment ini dipakai sebaik-baiknya ada nilai kasih. Boleh berbeda pandangan, asalkan tetap satu hati menjadi satu kesatuan untuk bangkit bersama Jemaat dalam pelayanan. Semoga pesta demokrasi di lingkungan gereja ini, Tuhan tunjukkan yang nyata. Mari bergandengan tangan bantu pemerintah untuk kehidupan lebih baik,”ucapnya.

 

Bupati Masneno mengajak semua Jemaat GMIT Betel Oefafi untuk bergandengan tangan keluar dari krisis.

 

Ia berharap, persidangan ini dapat berjalan baik dan semua yang terlibat diberi akal oleh Tuhan untuk berkarya.

 

Sedangkan Pendeta Elisa Maplani dalam suara gembalanya menyampaikan momentum ini adalah momentum iman, momentum untuk berbicara, beri pikiran-pikiran kritis sebagai refleksi apa yang sudah dilakukan.

 

“Bicaralah pada saat yang dibutuhkan untuk berbicara dan berdiamlah pada saat dibutuhkan untuk diam. kadang ada yang saat sidang diam, setelah selesai sidang ngotot bicara jadi tukang kritik. Seolah-olah menampilkan diri sebagai pengamat atau nabi-nabi bisu. Sampaikan apa yang menjadi pikiran kritis kita biar ada solusinya. Beda berpikir kritis dengan orang yang tukang kritik. Berpikir kritis pasti dituntun oleh Roh Allah,”tandasnya.

 

Ia menambahkan, esensi dari sidang klasis ini yaitu evaluasi program-program kebersamaan di lingkup Klasis Kupang Timur, serta pemilihan dan penetapan Majelis Klasis.

 

Sidang Klasis ini dihadiri oleh Majelis Klasis dan para Pendeta se-Kecamatan kupang Timur.

 

Turut hadir Wakil Sekretaris Sinode GMIT Pendeta Elisa Maplani, Anggota DPRD Kabupaten Kupang Desy Ballo Foeh. Pejabat lingkup Pemkab Kupang diantaranya Asisten III, Sekda Novita Funay. Camat Kupang Timur Denny Tadoe, Kabag Umum John Sula, Kabag Kesra Benny Markus, dan Kabag Prokopim Benidiktus Selan. Wakapolsek Kupang Timur Ipda Bajilio Parera, Danramil 1604-02/Camplong Kapten CBA Yustarmarjadi. (Merc).

  • Bagikan