Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Lewat Festival Budaya, Pemerintah Bangun Kembali Nilai – nilai Lokal

Plh. Sekda Kota Kupang Frengki Amalo bersama para juara Lomba Jumat (25/8/23).

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – “Melalui Festival Budaya Pemerintah Kota Kupang coba bangun kembali nilai lokal dan kearifan yang hampir punah”.

 

Demikian dikatakan PLH. Sekda Kota Kupang Frengki Amalo dalam sambutanya pada festival Budaya di Kelurahan Oepura, Jumat (26/8/23) malam.

 

Ia mengatakan, mewariskan nilai-nilai dan kearifan budaya harus dilakukan dari generasi ke generasi.

 

“Apakah anak kecil bisa pukul gong. Atau padoa. Itu kearifan lokal yang kita perlu bangun. Kita gunakan moment 17 untuk mempertemukan seluruh masyarakat dalam even budaya seperti ini”, ujar Inspektur Inspektorat Kota Kupang itu.

 

Menurut dia, setiap etnis budaya merupakan Pembangkitkan semangat cinta daerah.

“Kita tidak dilarang untuk memahami budaya luar seperti Breakdance tapi jangan lupa budaya kita”, kata dia.

 

Ia mengatakan, tahun ini Even Festival budaya mendapt kucuran dana 15 juta. Sangat kecil tapi tanpa uang 15 juta semua tidak dapat berlangsung.

 

“Uang ada di DPA kecamatan. Harus dipertanggungjawabkan. Jangankan 15 juta, 1000 rupiah saja dipertanggungjawabkan.
Tahun depan kalo kita punya uang lebih bisa dinaikkan”, ujarnya.

Ketua panitia Tony Rona melaporkan, etnis budaya yang tampil pada festival budaya tingkat kelurahan Oepura berasal dari berbagai daerah di NTT.

“Tidak hanya etnis Sabu tapi etnis lainnya di kelurahan oepura juga ditampilkan di sini”, ujarnya menyampaikan laporan panitia.

 

Etnis Sabu Hawu Mehara ditampilkan sebagai Penutup seluruh rangkaian kegiatan etnis budaya kelurahan Oepura.

 

PLH Sekda Kota Kupang Frengki Amalo ikut bergoyang Padoa bersama para Penari. (Into).

  • Bagikan