Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Butuh Ruang Meeting Yang Bisa Tampung 1000 Orang, Pilih Hotel Harper

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – Hotel Harper hadir dengan pilihan berbeda. Di bawah owner Hansel Liyanto Hotel yang baru hadir di kota Kupang ini menawarkan pilihan berbeda. Harper menyiapkan ruang meeting dari yang paling kecil 15 orang hingga 1.000 orang. Woow !!

 

“Di sini ruang meetingnya ada 12. 9 di lantai 2. 3 di lantai 3. Ruang ini jika ditaruh meja bulat bisa sampai 800 hingga 1000. Di atas ruangan ballroom ada kaca yang bisa dibuka. Dibanding yang lain di sini lebih besar sedikit karena lantai duanya bisa dibuka seperti balkon. Di bawah itu 1000 meja bulat di atas 300 sampai 400.
Dan 9 ruangan meetingnya dengan luas yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan mejanya pun ada yang bulat. Mulai dari yang 15 orang sampai 1000 lebih. Ada juga ruangan meeting yang memiliki AC. Di lantai 3 baru saja dibangun dan belum dipromosikan tapi sudah digunakan”, ujar Hansel Liyanto kepada Media Rabu (26/7/23).

 

Ia menambahkan, Ruang meeting yang ada sudah dilengkapi videotron.

 

“Jadi kalo orang mau pake sudah ada videotron yang ditanam di dinding-dinding. Itu menjadi daya tarik juga”, tambah dia.

 

Menurut putra dari anggota DPD Paul Liyanto itu, tawaran ruang meeting yang luas menjadi pembeda.

 

“Dan memang untuk rapat. Kita fokusnya di situ. Untuk hotel di kota Kupang terbesar meetingroom mungkin sekarang kita. Karena memang daya tarik kita. Daya tarik lainnya ya ini satu-satunya hotel bintang 4 yang ada di tengah kota Kupang yang dekat dengan civic center.
Jadi akses tengah kota ini yang menjadi daya tarik. Dan memang kita ini di tengah kota. Ke depan kita namakan kawasan CBD (Citra Bisnis Distric). Jadi bisnis distriknya bersebaran dengan civic center. Sudah ada mall transmart, bioskop, hotel sudah ada. Mungkin tahun depan kalo sudah jadi Rumah sakit kita Launching. Kita ground breaking rumah sakit di depan sini dan kita mau bangun perumahan. Lahan sekitar 2 Ha. Memang di tengah kota ini orang bilang one stop livinglah. Konsepnya serba guna. Itu yang beda dari yang lain. Yang lain di pinggir pantai semua, kita yang pertama di tengah kota”, urainya.

 

Berapa banyak kamar yang tersedia saat ini ?

 

“Mengenai kamar saat ini baru terealisasi 75 kamar. Memang target kita 180 kamar. Ini masih berjalan terus sampai akhir tahun. Agustus ini 100 kamar sudah operasi. Akhir tahun 180 kamar selesai. Nanti di lantai 10 juga kita ada restoran yang viewnya 350 derajat. Ini belum selesai. Ini 10 lantai saat ini baru 6 lantai. Lantai 10 itu nanti ada restoran dan semacam ruang serbaguna lagi dan bisa 130 view Kota Kupang. Dan memang view kita lantai 4 saja kita sudah dapat liat laut juga. Kalo di lantai 10 kita bisa liat laut. Petuk dong ni”, ujarnya dalam dialeg Kupang.

 

Bukan hanya ruangan meeting. Jika anda memilih Harper maka anda akan menikmati suguhan menu makanan yang memanjakan lidah.

 

“Mengenai makanan, untuk cheffnya memang sudah lama di Kupang jadi untuk makanannya boleh di coba sendiri. Menu utamanya ada sate chiken dari singapur, soto kua bening. Ada ikan Stim juga favorit. Ikan Tuna juga kemarin saya makan enak dan menu lainnya. Memang di sini harga promosi yang kita berikan itu nanti negosiasi di menu makanan”, kata Hansel.

 

Mengenai makanan lokal yang menjadi menu tambahan ia menyebut ada menu jagung Bose yang disiapkan cheff hotel Harper.

 

Pengusaha muda yang sukses apa sih tipsnya berbagi dong ?

 

“Ya saya juga tergolong masih baru. Saya pulang kupang ini 2019. Diminta papa pulang Kupang. Pertama belajar dari memang saya mengelola hotel juga. Saya ada homestay 22 kamar, itu bekas asrama putri STIKES Citra Bangsa (sekarang UCB) punya, dulu itu dibangun untuk dosen terbang. Kita bangun mess untuk dosen dari Jawa itu pake. Terus papa liat sudah tidak jalan karena dosen kita sebagian sudah dosen tetap akhirnya 22 kamar di kayu putih ubah dari Mess dosen jadi homestay.

 

“Kita belajar dari situ mulai dari kecil. Mengenai hotel ini seperti apa, mengerti dia punya alur, sudah belajar banyak. Kita berani buka yang bintang 4 begini. Ya memang banyak belajar dari papa dan mama juga kan mereka sudah berbisnis lama jadi kita liat peluang mana yang kita bisa masuk”, kata dia.

 

Ia mengatakan hotel Harper menjadi wadah bagi sekolah-sekolah yang dibangun sang ayah (Paul Liyanto) untuk mengembangkan kompetensinya.

 

“Kemarin saat soft opening saya tidak mau dari luar. Karena ini peluang untuk sekolah kita tampil. Bagus sekali anak-anak kita. Bahasa inggrisnya bagus. Guru kita kan kompeten semua jadi dari MC, Pengisi acara. Waktu saya nikah di bulan Maret tu mereka semua yang isi acara. Kita memberikan wadah untuk citra bangsa juga jadi mereka bisa tampil. Tahun ini karena hotel sudah ada kita sudah buka fakultas perhotelan”, jelasnya.

 

Khusus tenaga kerja sampai saat ini sudah 70 orang. 80 persen anak daerah kecuali ahlinya.

 

“Kepala-kepala saja yang dari luar NTT. Tapi kepala yang sudah tingkat tingginya tu orang Manggarai. Jadi sudah ada satu yang orang NTT. Dari 8 kepala satu sudah orang NTT”, pungkasnya.

 

Sukses pak Hansel !!

  • Bagikan