Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Lagi, Warga Kabupaten Kupang Jadi Korban Banjir

Warga desa saat mengevakuasi korban Minggu (19/3).

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT – Kembali warga kabupaten Kupang menjadi korban banjir Minggu (19/3/2023) siang.

 

Kali warga Desa Fatusuki Kecamatan Amfoang Selatan Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

 

Satu  Petani setempat bernama  Orce Yumirna Tabelak (37) terseret arus air sungai Oa’tiba yang berada tak jauh dari pemukiman warga Dusun III Desa Fatusuki.

 

Peristiwa ini sungguh memilukan hati. Korban terseret banjir disaksikan anak kandung korban sendiri.

 

Awalnya korban bersama anaknya Tabita Baha (8) berangkat dari rumah menuju ke kebun mereka yang berada diseberang sungai Oa’tiba.

 

Melihat sungai sedang banjir, ia mencoba menyeberang. Korban meminta anaknya untuk tidak menyeberang sebelum ia dijemput korban.

 

Setelah sampai ditengah sungai, tiba-tiba korban langsung terseret arus sungai hingga hanyut dan terbawa banjir.

 

Melihat korban (ibunya) terseret banjir ia langsung pulang kerumah dan memberitahukannya kepada bapaknya Viktor Imanuel Baha.

 

Mendengar informasi tersebut Viktor bersama warga langsung  mencari korban dan akhirnya berhasil menemukan korban yang sementara terapung ditengah sungai dalam keadaan meninggal dunia.

 

Niat warga untuk mengevakuasi korban terpaksa harus ditunda pada hari Senin (20/3/2023) karena hari sudah malam dan warga tidak memiliki peralatan yang memadai untuk mengevakuasi korban dari tengah sungai.

 

Pukul 13.30 Wita korban tiba dirumah duka dan menurut rencana akan dimakamkan pada hari ini.

 

Kapolres Kupang AKBP FX. Irwan Arianto, S.I.K., M.H membenarkan adanya kejadian ini sesuai dengan laporan Kapolsek Amfoang Selatan Iptu Jhoni Sogeng yang mana korban terseret arus sungai Oa’tiba yang saat itu sedang banjir.

 

“Ya, korban terseret arus sungai Oa’tiba yang sedang banjir. Korban sudah ditemukan dan saat ini sudah disemayamkan dirumah duka, ” terangnya.

 

Ia menambahkan, korban yang terseret banjir ini merupakan korban kedua yang dlaporkan dari wilayah Amfoang setelah kemarin dilaporkan ada dua kakak beradik di Amfoang Tengah yang mengalami nasib sama. Satunya berhasil selamat meski harus mendapat perawatan di rumah sakit.

 

“Ini laporan kedua setelah kemarin kami informasikan bahwa di Amfoang Tengah juga mengalami musibah yang sama, kakak beradik terseret arus sungai Bikausajan namun satunya selamat meski mendapat luka-luka pada bagian tubuhnya,” tambahnya.

 

” Kami menghimbau kepada semua warga masyarakat, agar selalu berhati-hati menyikapi musim penghujan yang terjadi demi keselematan diri, ” tutupnya

  • Bagikan