Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Dapat Gelar ‘An Honi An Tao’, Ini Ungkapan Hati Kasau Marsekal Fadjar

Kontributor : BAP_Ellena Editor: Redaksi

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., CSFA mendapat Penganugerahan Gelar Adat ‘An Honi An Tao’ (Anak Kandung) Biinmafo.

 

Penganugerahan gelar tersebut berlangsung dalam acara penerimaan di Rumah Jabatan Gubernur NTT Minggu (19/3/23).

 

Acara tersebut sebagai bagian dari ramah tamah penyambutan KASAU dalam rangkaian kunjungannya di Provinsi NTT.

 

Pada penganugerahan gelar adat tersebut, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo juga didampingi sang istri Inong Fadjar Prasetyo yang juga merupakan Ketua Umum PIA Ardhya Garini. Keduanya mengenakan busana adat Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

 

Untuk diketahui, gelar adat ‘an honi an tao’ dimaknai sebagai gelar ‘anak kandung’ dari tanah biinmafo (3 swapraja – biboki, insana, miomafo) Kabupaten TTU.

 

Penganugerahan itu juga dilaksanakan dengan pemakaian destar atau mahkota kepada Kasau Fadjar Prasetyo sebagai lambang kehormatan, penyerahan pedang atau suni (dawan-red) sebagai lambang kekuatan dan keperkasaan. Serta penyerahan tongkat kepala buaya yang menggambarkan simbol kekuasaan dan tanggung jawab dalam pengabdian.

 

Juga penyerahan tempat sirih pinang kepada Ibu Inong Fadjar Prasetyo yang menandakan simbol kasih sayang, penjaga rumah dan pengasuh anak.

 

Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dalam sambutannya mengungkapkan kebahagiaannya berkunjung ke NTT dan juga atas dinobatkannya sebagai anak kandung dan bagian dari keluarga besar biinmanfo.

 

“Saya bersama keluarga sangat berbahagia bisa kunjungi NTT. Provinsi ini tempat yang indah sekali dan sangat mengesankan. Terima kasih atas penyambutan yang baik ini dan tentunya saya sangat bergembira bisa bertemu keluarga besar Biinmafo dan juga atas penganugerahan gelar adat ‘an honi an tao’ kepada saya. Kami merasa terhormat untuk hal ini,” ungkap Fadjar.

 

“Kunjungan TNI Angkatan Udara bersama BKKBN di Provinsi NTT dalam rangka membantu mensukseskan program nasional yaitu pencegahan stunting. Kami merasa terpanggil untuk turut peduli dan membantu mengatasi permasalahan stunting di NTT. Kita akan terus bersinergi dengan Pemerintah daerah. Juga bersama Polri dan Forkopimda dan BKKBN untuk pencegahan dan penanganan stunting,” ungkapnya.

 

Fadjar juga mengungkapkan, masyarakat NTT patut berbangga karena memiliki Lanud yang bersejarah yaitu Lanud El Tari.

 

“Dulu Kita kenal dengan lapangan terbang penfui. Dibangun pada masa pemerintahan belanda sebagai salah satu titik strategis di bagian selatan Indonesia. Seiring berjalannya waktu kini telah menjadi menjadi salah satu tumpuan jalur transportasi udara dalam hal ini Lanud El Tari dan Bandara El Tari yang mendukung pembangunan di Indonesia bagian selatan,” katanya.

 

Sementara itu, Perwakilan Keluarga Besar Biinmafo, Hendrikus Bana yang sekaligus mewakili 3 Swapraja TTU mengungkapkan penganugerahan gelar adat ‘An Honi An Tao’ Kepada Kasau Fadjar Prasetyio tersebut merupakan kebanggaan bagi leluarga besar biinmafo.

 

“Ini merupakan kebanggaan bagi kami karena Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo telah menjadi bagian dari Keluarga besar biinmafo. Dengan ini tentunya menjadi motivasi bagi kami juga untuk bersinergi bersama TNI AU dan Pemerintah dalam mendorong pembangunan ke depan,” ujar Ketua DPRD Kabupaten TTU tersebut.

 

Usai acara tersebut dilaksanakan penyerahan plakat oleh Kasau kepada Gubernur NTT dan juga sebaliknya.

 

Hadir dalam acara tersebut diantaranya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Wakil Gubernur Josef A. Nae Soi. Kepala BKKBN RI dr. Hasto Wardoyo Sp.OG. Pangkoopsudnas Marsdya TNI Mohammad Tonny Harjono. Ketua DPRD Provinsi NTT Emi Nomleni. Pimpinan Forkopimda Provinsi NTT. Penjabat Walikota Kupang bersama Para Bupati, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi NTT. Keluarga Besar Biinmafo dan para tamu undangan lainnya.

  • Bagikan