Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Forum Inklusi Gelar Seminar, pada Peringatan di Hari Penting Ini !!

Kontributor : Merc_ Editor: Redaksi

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT – Dalam rangka peringatan Hari Perempuan International yang jatuh pada tanggal 8 Maret 2023, Forum Inklusi yang terdiri dari KPPI NTT, pegiat kesetaraan gender-disabilitas-sosial inklusi (GEDSI), akademisi dan perempuan akar rumput di wilayah NTT, melaksanakan aksi kolektif dalam bentuk seminar.

 

Seminar digelar dengan tema “Kepemimpinan perempuan melalui pemanfaatan teknologi digital” berlangsung di auditorium St.Paulus Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Jumat (10/3/23).

 

Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Novita Foenay mengucapkan selamat memperingati hari perempuan untuk semua perempuan dimanapun berada.

 

Baginya perempuan saat ini baik di Kabupaten Kupang maupun provinsi NTT adalah perempuan yang berbeda dibanding satu dekade ke belakang. Perempuan secara perlahan, telah berhasil keluar dari berbagai jerat masalah gender yang pernah ada.

 

“Banyak perempuan inovatif dan kreatif yang hadir di tengah-tengah kita. Banyak kita jumpai pemimpin perempuan yang leadershipnya mampu kalahkan laki-laki. Artinya banyak perempuan sekarang yang akan hadir dan siap memperjuangkan kemajuan teknologi yang transformatif serta sistem pendidikan digital,” tandasnya.

 

Menurut dia, di Kabupaten Kupang saat ini perempuan telah setara dalam tatanan yang mapan di berbagai Instansi. “Termasuk saya adalah seorang perempuan yang dipercayakan Bupati Kupang menjadi Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang. dan masih banyak pemimpin perempuan lainnya”, ujarnya yakin.

Selain itu, di kabupaten Kupang semua urgensitas terhadap perlindungan hak dasar perempuan telah dikonkretkan dalam rumusan sasaran misi pembangunan daerah di RPJMD Kabupaten Kupang.

 

“Kami menargetkan indeks pembangunan gender kita berada pada poin 91,82 pada akhir tahun 2024 dari kondisi kita saat ini yang baru mencapai 88,27 di tahun 2022.Target besar ini kita realisasikan melalui kebijakan pembangunan yang diarahkan untuk meningkatkan pengarusutamaan gender. Tentunya kebijakan tersebut kami laksanakan dengan dukungan Lembaga Mitra,” urainya.

 

Mengakhiri sambutannya, Novita Foenay mengajak semua perempuan untuk merefleksikan maksud dan tujuan peringatan hari perempuan sedunia yaitu kesetaraan.

 

“Kesetaraan perempuan dengan laki-laki dalam hal apapun. Dan tema ini secara konseptual mengharuskan kita semua untuk terus berperan aktif mendukung dan merangkul kesetaraan. Dengan rangkulan kesetaraan, mampu menantang stereotip gender, menentang diskriminasi, menarik perhatian pada bias dan akhirnya dapat mengupayakan inklusi”, pungkasnya.

 

Sementara itu, Dr.Lanny Koroh selaku Ketua Panitia dari Akademisi melaporkan, tema yang diangkat tahun ini “Kepemimpinan perempuan melalui pemanfaatan teknologi”.

 

“Tema ini sejalan dengan prioritas Komisi Urusan Perempuan yang ke 67 yakni inovasi dan perkembangan teknologi serta pendidikan di era digital untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan terhadap semua perempuan. Perayaan hari perempuan international tahun 2023 oleh PBB ini akan memperkenalkan sekaligus mempromosikan para perempuan yang tengah memperjuangkan kemajuan teknologi transformatif serta sistem pendidikan digital. Selain itu, momentum ini juga akan menyoroti tentang betapa pentingnya perlindungan kepada hak-hak dasar perempuan dalam era digitalisasi”, urainya.

 

Acara ini dilanjutkan dengan talkshow, untuk sesi pertama hadir pemateri diantaranya Ketua DPRD Prov.NTT Emilia Nomleni. Ada pula Komisioner Bawaslu Prov.NTT James Wellem Ratu. Komisioner Informasi Publik NTT Maryanti Adoe. Tokoh agama/pemerhati perempuan Pendeta Emi Sahertian. Ketua Asosiasi Penyandang Disabilitas Desderdea Kanni. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kupang, Yesai Lanus.

 

Sesi kedua hadir narasumber Ketua PKK Provinsi NTT, Julie Laiskodat dengan tema pengelolaan Dekranasda Provinsi NTT dengan pelibatan kelompok disabilitas.

 

Turut hadir Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah, Juhardi Dikson Selan.

 

Seminar melibatkan anggota legislatif, Pemerintah Daerah, Kelompok disabilitas.
Lembaga masyarakat sipil, Akademisi, Tokoh agama, pelaku UMKM, BUMN dan media.

  • Bagikan