Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Lia:”Masih Ada Pedagang, Yang Jual Beras di Atas HET”

Kontributor : Sintus Editor: Redaksi
Beras Bulog jenis Medium dijual dengan harga Eceran Tertinggi Rp.9.950

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – “Beras Bulog itu tidak boleh jual di atas HET. Rp.9.950. Buktinya di Pasar ada Pedagang yang jual beras Bulog di atas HET. Dari 200 Mitra ada 15 yang kita black list karena mereka tidak satu visi dengan kita (Bulog). Sudah berulang kali kena tangkap. Kita kasih ingat jangan jual di atas HET karena katong sama-sama berkomitmen menekan inflasi”, tegas Asisten Manager  Bulog NTT, Fanik Aprilia kepada Media Jumat (10/3).

 

Menurut dia saat ini Pedagang membutuhkan Bulog karena beras dari daerah lain tidak masuk Kota Kupang.

 

“Banyak Pedagang baru jadi mitra Bulog saat beras langka. Beras dari Sulsel, Jawa Timur belum masuk ke sini karena cuaca dan belum musim panen. Kita harus akui, kalo cuaca membuat transportasi tidak lancar dan lain-lain. Itu kita harus garisbawahi”, jelas Lia, sapaan manis Fanik Aprilia.

 

“Pedagang di pasar tu sekarang lagi haus. Berapapun yang katong gelontorkan kalo hanya mengandalkan dari Bulog saja tidak akan bisa. Harga tetap tidak akan turun. Apa lagi banyak Pedagang tidak jujur dalam penjualan beras Bulog”, tegas dia.

 

Berapa harga beras Medium dari Bulog ?

 

“Harga tebus beras Bulog jenis Medium, Rp. 8.600. Ada selisih harga untuk Pedagang bisa mendapat keuntungan, kalo dia jual dengan HET Rp. 9.950/kg. Harga beras premium Rp. 11.600/kg”, jelas dia.

 

Lebih jauh Lia menegaskan, Bulog tidak bisa menggelontorkan beras lebih banyak ke Pedagang. “Karena BULOG juga harus jaga dia punya ketahanan. Bulog tidak hanya pikir pasar tetapi juga menyiapkan diri terkait bencana. Harus ada stok untuk bencana alam. Yang itu tidak boleh diganggu gugat”, kata Lia.

 

Ia menambahkan, saat ini penyaluran beras kepada Pedagang dilakukan bergilir. “Misalnya hari Ini 40 berikutnya 40 tapi Pedagang yang berbeda”, jelas dia.

 

Pemilik Kios Rafi, Paman Akbar mengatakan, pelayanan Bulog sangat baik.

 

“Tapi harus antri karena banyak orang. Semua yang sudah mendaftar pasti dapat tapi bergilir. Satu kios dapat 1 ton merata. Bulog melayani dengan baik hanya memang beras yang kurang”, kata Akbar.

 

Menurut dia, beras Bulog dibeli dengan harga Rp. 8.600 dan dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp. 9.950.

 

“Nah kalo itu dipasang pak sementara harga beras Sulawesi tinggi orang pasti lari ke sana (beras Bulog) semua. Bisa habis dalam 1 jam”, ujarnya.

 

Mengenai beras dari luar daerah Akbar mengatakan, saat ini ia menerima beras dari Surabaya, karena Beras Sulawesi harga tinggi.

“Terakhir ada yang Rp. 10.300, ada yang 10.500. Itu belum biaya (ke sini) baru harga di sana. Sampai Pedagang, bisa dijual dengan Rp. 12.00 -12.500. Itu baru Pedagang. Belum Pengecer. Pasti dia jual lebih tinggi”, ujarnya.

 

Istri Paman Akbar Bibi Andi Erny mengatakan, jika nanti kiosnya mendapat jatah beras Bulog ia menjualnya dalam jumlah terbatas kepada masyarakat.

“Misalnya 1 pembeli kita layani 5 kg beras Bulog. Supaya orang tidak beli banyak-banyak timbun di rumah”, pungkasnya.

  • Bagikan