Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Bibi Andi Erny: “Kalo Saya Pribadi, Sebaiknya Import Beras Jangan Dibatasi”

Kontributor : Sintus Editor: Redaksi
Bibi Andy Erny bersama sang suami paman Akbar saat ditemui Media di kios Rafi Pasar Inpres Naikoten Kota Kupang Nusa Tenggara Timur Jumat (10/3).

KUPANG, FLOBAMORA-SPOT – Kelangkaan beras Bulog di kota Kupang memicu kenaikan harga beras di beberapa pasar di Kota Kupang.

 

Bibi Andi Erny ketika ditemui di kios Rafi Pasar Kasih Naikoten meminta Pemerintah untuk tidak membatasi import beras sehingga tidak terjadi kelangkaan beras.

 

“Kalo saya punya pendapat pak sebaiknya tidak perlu dibatasilah. Karena kondisi sekarang ini yang pertama kondisi alam. Misalnya di pulau Jawa yang kemarin tanah longsor di daerah Cianjur itu kan pusat beras juga. Kemudian di Sulawesi. Di Makasar, banjir”, kata Erny Jumat (10/3).

 

Ia mengingatkan, pemerintah harus legowo untuk import beras.

 

“Itu yang bisa menjaga stabilitas harga beras supaya kita rakyat kecil mendapat beras dengan harga terjangkau. Seperti itu”, pungkasnya.

 

Asisten Manager Bulog NTT Fanik Aprilia yang dikonfirmasi terkait import beras mengatatakan, soal impor itu bukan urusan Bulog. Itu berurusan dengan Kementrian pertanian.

 

“Kalau pemerintah minta untuk diimport maka kami ikut saja. Soal Import bukan ranahnya kami karena Bulog bukan Regulator”, pungkasnya.

 

Untuk diketahui, beras Bulog di pasaran belum stabil, karena Bulog membatasi penyaluran dengan berbagai pertimbangan.

 

Penyaluran dilakukan bergilir untuk 200 Pedagang yang telah menandatangani pernyataan di atas Meterai demi menjaga komitmen yakni menjual tidak lebih dari Harga Eceran Tertinggi (HET).

  • Bagikan