Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Minggu Depan, Pengerjaan Jalur Alternatif Takari, Selesai

Kontributor : Sintus Editor: Redaksi
Azhari, Kasatker BPJN Wilayah I NTT saat memberikan ketrangan kepada Media Kamis (2/3).

OELAMASI, FLOBAMORA-SPOT – Kabar gembira datang dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah I provinsi NTT. Kepala BBPJN melalui Kepala Satker mengatakan, minggu depan pengerjaan jalur alternatif di titik longsor Takari selesai.

 

“Jalur alternatif minggu depan selesai. Begitu jalan alternatif selesai itu nanti sibuk kita buka jalan yang tertimbun. Nanti jadi kawasan mondar mandir alat berat itu. Mudah-mudahan nanti jalan alternatif selesai semua kendaraan bisa lewat situ, jalur yang longsor itu kita tutup total. Focus kita nanti ke jalan utama pindahkan tanah-tanah itu. Kita buang tanah ketemu lagi jalannya, kita perbaiki lerengnya yang longsor”, ujar Kepala Satker Azhari kepada Media di kantor itu Kamis (2/3/23).

 

Tentang progress pekerjaan jalur alternatif Azhari menjelaskan, pihaknya sedang megerjakan jalan sepanjang 600 meter untuk pengalihan kendaaraan nanti saat pengerjaan jalur utama yang tertutup longsor.

 

“Untuk sementara pembangunan untuk jalan alternatifnya sedang dilaksanakan sepanjang 600 meter. Timbunananya sudah, agregatnya sudah. Sekarang jalur masuknya itu kita pasang rabat beton 70 meter. Karena untuk membangun jalan masuknya, sebelah kiri agak curam sehingga itu untuk perkuatan supaya mobil bisa masuk, karena posisinya terlalu tinggi jadi kita pakai rabat beton supaya diperkuat jalannya. Itu hanya 70 m dari 600 meter jalan alternativ. Sekarang kita tinggal menunggu umur betonnya. Beberapa hari sudah bisa dilewati. Tinggal persiapan badan jalan yang melewati itu harus benar-benar kita padatkan, agar truck-truck bisa lewat”, tambah dia.

 

Ia mengatakan, meski dikerjakan secara baik namun pembatasan kendaraan tetap dilakukan, demi kebaikan Bersama.

 

“Namun perlu diingat bahwa jalan alternatif itu hanya kendraan pribadi dan truck sedang, tronton dan yang 6 roda tidak bisa truck 12 roda gak boleh karena kita khawatir juga kan. Jalan itukan bukan jalan beraspal. Cuma agregat dan tanah timbunan aja. Jadi untuk mengantisipasi supaya jalan itu jangan cepat rusak kan”, terangnya.

 

Ia minta masyarakat tidak bertani di atas gunung yang saat ini longsor. Hal itu disampaikan untuk mencegah longsor terjadi di titik yang sama di masa depan, karena di atas gunung ada 3 buah embung.

 

“untuk pencegahan supaya tidak terjadi lagi maka petani di situ kalo bisa jangan (berkebun) di situ, di atas gunung. Kurang bagus juga. Kalo memang lahan untuk pertanian apa lagi sampai ada embung di situ. Sebenarnya sudah ada peringatan dengan kejadian kayak gini. Sudah nyata bahwa akhirnya seperti ini, karena Takari itu kalo saya lihat tu banyak titik longsor. Bukan di situ aja di tempat-tempat lainnya juga.

 

Tentang tronton yang tertimbun ia menjelaskan, sampai saat ini belum diangkat. “Kurang lebih 10 meter ke dalam. Nanti pasti ketemu. Cuman harus kita buka dulu kan. Di dalam itu ada jembatan juga sih. Kalo jembatan itu kemungkinan sudah hancur juga. Apa lagi sudah lama”, ujarnya.

 

Ketika ditanya sampai kapan pekerjaan tersebut diselesaikan, ia mengatakan, bisa sampai akhir tahun.

 

“jalan itu jadi bagus bisa akhir tahunlah. Jadi kita harus lewat jalan alternatif terus. Jalan alternatif ini walaupun kerjanya cepat tapi kita benar-benar perhitungkan ya, kekuatannya. Tidak tau kedepan jadi jalan apa. Apa memang jadi jalur alternatif karena lahannya kan masih punya masyarakat.

 

Pada akhir wawancara ia mengimbau masyarakat Takari untuk waspada longsor di musim penghujan ini.

 

“Saya mewakili BPJN NTT mengimbau warga kecamatan Takari untuk selalu waspada terhadap kemungkinan longsor di musim hujjan ini. Karena musim hujan ini masih Panjang beberapa bulan lagi. Kewaspadaa terhadap longsor itu perlu. Atau informasi apa bila terjadi longsor yang sedikit perlu diwaspada sebelum terjadi longsor besar. Nanti kita tempatkan para Peneliti alam yang siap dihubungi apabila terjadi hal-hal supaya evakuasi penduduk bisa cepat. Kemudian alat berat kitab isa standby di sana lokasi yang akan longsor. Kemudian masalah pertanian di atas gunung, untuk tidak lagi dilaksanakan seperti itu. Bagi pemakai jalur lalulintas yang menuju Soe dan Kupang, jalur alternatif akan kita buka secepat mungkin, namun diharapkan bersabar untuk antri masuk ke jalan alternatif, kendaraan nya juga dibatasi, hanya boleh kendaraan pribadi, seperti motor mobil dan dumptruck yang ukuran sedang”, pungkasnya.

  • Bagikan